Pengaruh Post Power Syndrome Pada Korban PHK

Nurul Meina menulis bahwa karyawan yang terkena PHK juga akan mengalami post power syndrome.
Nurul Meina menulis bahwa karyawan yang terkena PHK juga akan mengalami post power syndrome.

Post power syndrome bukan semata penyakitnya pejabat tinggi seperti birokrat kelas atas dan politisi yang karirnya moncer. Tapi juga dapat diidap oleh karyawan yang terkena PHK.

Bekerja merupakan bentuk aktivitas kesadaran yang bersifat fundamental dalam kehidupan bagi semua orang dewasa, baik pria maupun wanita, karena dapat memberikan kebahagiaan dan kepuasan. Kebiasaan yang sering terjadi di sekitar seseorang yang mendapatkan penghasilan menandakan bahwa dirinya adalah manusia yang produktif dan tidak menjadi beban bagi orang lain.

Para ahli menyebutkan bekerja melibatkan beberapa aspek di antaranya, kesadaran, hasil dan kepuasan. Bekerja salah satu bagian penting dalam kehidupan manusia, sebab dengan bekerja mampu mengimbangi status sosial di masyarakat. Seseorang yang bekerja pada saatnya akan tiba pada suatu masa di mana individu tersebut harus berhenti dari pekerjaannya. Baik karena sudah mencapai masa yang telah ditetapkan, faktor usia, atau perusahaan mengalami pailit.

PHK mempengaruhi harga diri karena menyebabkan seseorang kehilangan pekerjaan, peran, status, dan identitas dalam masyarakat menjadi berubah. Para Karyawan yang di-PHK tidak bisa menyesuaikan diri terhadap kondisi, diansumsikan sebagai proses menimbulnya stress yang berkontribusi penurunan kesehatan Fisik dan Psikis. Sehingga dapat memicu munculnya suatu syndrome yang bernama post power syndrome.

Menurut Sativa (2008), PHK merupakan pengakhiran hubungan kerja dengan berakhirnya masa hubungan kerja yang terjadi karena berbagai hal. Pemutusan hubungan kerja tidak hanya terjadi pada kalangan perusahaan kecil ataupun menengah, melainkan setiap perusahaan besar atau multinasional. PHK seperti melanda perusahaan startup global sejak awal 2022.

Mengutip data dari Layoffs.fyi, sampai Mei 2022 startup properti asal Amerika Serikat (AS) Better.com sudah melakukan PHK terhadap 3.000 karyawannya. Hal serupa dilakukan dua startup AS lain yang sudah melantai di bursa saham, yaitu Peloton yang memecat 2.800 karyawan, dan Carvana memecat 2.500 karyawan. Kemudian ada startup pendidikan India Unacademy yang telah memecat 1.000 karyawan, diikuti startup transportasi AS Reef yang memecat 750 karyawan. Gelombang pemecatan ini salah satunya dipengaruhi trend kejatuhan saham perusahaan teknologi sejak awal 2022, yang kemudian membatasi kemampuan modal ventura dalam mendanai startup.

Selanjutnya, berdasarkan data CB Insights, nilai pendanaan modal ventura untuk startup diperkirakan turun dalam dua kuartal berturut-turut pada 2022. Layoffs.fyi mengumpulkan data PHK karyawan startup dengan memantau pemberitaan media massa hingga sekarang. Sejak awal pemantauan Maret 2020 sampai Mei 2022, tercatat ada sekitar 700 startup di seluruh dunia yang telah melakukan pemecatan terhadap 118.645 karyawan. Sejumlah perusahaan startup Indonesia juga baru saja mengumumkan pengurangan jumlah karyawan pada Mei 2022, di antaranya LinkAja dan Zenius.

Hasil penelitian yang penulis lakukan menggunakan metode kualitatif,dengan pola studi kasus atas subjek yang mengalami PHK, didapatkan kesimpulan subjek mengalami konflik batin yang mengacu pada gejala pascakekuasaan di awal PHK.

Gejala fisik yang terlihat ketika subjek setelah di PHK dari pekerjaannya dan saat ini, badan yang kurus dibandingkan ketika sebelum di PHK. Sedangkan gejala emosi yang terlihat perasaan khawatir sehingga membuatnya berpikir lebih keras, yang mengakibatkan insomia. Karena memikirkan cara untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan keluarga yang semakin besar setelah di-PHK.

Secara Ekonomi,PHK dapat menghentikan proses pemasukan (income generating) keluarga. Hal pertama yang dihadapi oleh keluarga yang terkena PHK dihadapkan pada masalah ketidakpastian penganguran kapan berakhir.

Selanjutnya PHK akan menyebabkan terhambatnya realisasi perencanaan dan sosial. Seperti pendidikan anak, membayar kredit, bahkan akses keuangan menurun. Tidak jarang bahwa permasalahan ini akan memberikan dampak bagi psikologis. Post Power Syndrome termasuk kondisi psikologis.

Orang yang mengalami post power syndrome sangat sedikit menyadari dirinya dengan kondisi ini. Sedangkan orang lain dapat melihat akan perubahan sikap dan perilaku yang terjadi pada orang tersebut. Gejala umum yang sering terlihat biasanya lesu, putus asa, menyendiri, dan perubahan emosi.

dr. Andri dari Klinik Psikosomatik Rs Omni Alam Sutera, menjelaskan post power syndrome dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan psikis, gejala umum yang terjadi adalah sakit kepala, dan sakit perut, kebiasaaan yang sering ditemukan pada pasien adalah depresi, atau misalnya pasien pernah memiliki riwayat darah tinggi. Pasien yang mengalaminya akan lebih mudah tensinya naik.

Post power syndrome, meskipun kerap ditabalkan kepada ianya yang kehilangan jabatan besar di dunia politik dan pemerintahan, tetapi sesungguhnya akan diderita oleh semua orang, konon lagi mereka yang terkena PHK, akan lebih besar potensi dijangkiti.

Cara untuk menyembuhkannya dengan mencari kesibukan baru yang menghasilkan pendapatan baru. Karena bagi orang yang kena PHK, satu-satunya yang diharapkan mendapatkan peluang ekonomi baru yang menghasilkan uang secara kontinyu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here