Pendidikan Bermutu Dapat Menggerus Kemiskinan

Ustad Fadhil Rahmi pendidikan bermutu
Ustad Fadhil Rahmi,Senin (4/11/2024) mengatakan pendidikan erat korelasinya dengan kemiskinan. Buktinya tingkat kemiskinan di Kota Banda Aceh paling rendah se- Aceh. Foto: Komparatif.ID/Rizki Aulia Ramadhan.

Komparatif.ID, Banda Aceh—Pendidikan bermutu memiliki peranan penting dalam mengurangi kemiskinan. Di Aceh, Banda Aceh merupakan daerah yang paling sedikit orang miskin. Hal tersebut karena tingkat pendidikan penduduk Banda Aceh lebih tinggi, dan lebih baik ketimbang daerah-daerah lain di Serambi Mekkah.

Hal tersebut disampaikan Ustad Fadhil Rahmi, dalam acara “Dialog Keacehan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2025-2030 Tentang Kependidikan, Kebudayaan dan Kepemudaan”, Senin (4/11/2024), di Auditorium Prof Ali Hasjmy UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Pada kesempatan itu Ustad Fadhil Rahmi mengatakan, pendidikan erat korelasinya dengan kemiskinan. Buktinya tingkat kemiskinan di Kota Banda Aceh paling rendah se- Aceh. Mengapa? Karena penduduk di Banda Aceh mendapatkan pendidikan bermutu dan merata.

Baca: Rendahnya Kompetensi Guru Hantui Pendidikan

“Pendidikan bermutu merupakan garda terdepan dalam menanggulangi kemiskinan,” katanya.

Lahirnya Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, merupakan spirit dari cita-cita besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat Aceh.

Qanun Pendidikan Aceh, sejalan dengan spirit Quran dan hadis. Di dalam Islam ditekankan bahwa pendidikan yang baik, akan dapat mengangkat derajat hamba Allah. Dengan pendidikan bermutu, derajat sosial manusia akan semakin meningkat.

Tantangan ke depan, kata Fadhil Rahmi, Pemerintah Aceh harus mampu menghilangkan disparitas dan “diskriminasi”. Layanan pendidikan bermutu tidak menumpuk di kota semata, tapi harus mampu menjangkau hingga ke pelosok.

Tantangan yang harus dijawab, bukan sekadar pemerataan guru berkualitas, tapi juga pemerataan infrastruktur hingga ke pedalaman terjauh di Aceh.

Bila dua hal tersebut telah dapat dipenuhi, Fadhil Rahmi yakin, kualitas sumber daya manusia di Aceh akan semakin meningkat, yang akhirnya akan berdampak pada perbaikan pola pikir, etos kerja, jaringan,dan lain-lain.

“Saya meyakini bahwa dengan peningkatan kualitas pendidikan di Aceh, akan dapat menyelesaikan banyak masalah,” kata Fadhil Rahmi yang sedang menempuh studi doktoral di UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.

Alumnus Al-Azhar University tersebut di hadapan peserta dialog mengatakan, ke depan tidak boleh ada lagi putra-putri Aceh yang tidak lulus SMA. Mereka harus didorong supaya memiliki komitmen bersekolah setinggi mungkin, supaya potensi yang ada pada mereka, dapat diketahui oleh jejaring lainnya.

“Adik-adik kita jangan sampai tak lulus SMA. Karena semua manusia dibekali potensi oleh Allah. Bakat-bakat mereka yang masih terpendam, harus digali, dibimbing, sehingga mereka mengetahui ke arah mana kelak harus berjalan,” katanya.

Fadhil Rahmi mengatakan, peningkatan kualitas pendidikan di Aceh, menjadi salah satu point penting dalam misi Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi. Mereka berkomitmen akan melakukan pemerataan guru-guru berkualitas, peningkatan kualitas guru, serta pemerataan infrastruktur yang mendukung terlaksananya misi mulia tersebut.

Misi tersebut bukan sekadar cet langet, karena Qanun Penyelenggaraan Pendidikan Aceh telah membagi kewenangan. SD dan SMP menjadi urusan dinas pendidikan di kabupaten/kota. Sedangkan SMA sederajat menjadi wewenang provinsi.

Meski kewenangannya berbeda, tetapi dapat dilakukan integrasi, demi tercapainya misi jangka menengah dan panjang, yaitu lahirnya generasi Aceh yang berpendidikan baik, dan memiliki kemampuan berkompetisi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here