Komparatif.ID, Banda Aceh— Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) H. Faisal Ali atau yang akrab disapa Lem Faisal, meminta Pemerintah Pusat segera bertindak cepat mengambil tindakan untuk menangani pengungsi Rohingya.
Menurutnya, penanganan pengungsi Rohingya tidak boleh diserahkan pada masyarakat, seharusnya pemerintah yang memberikan solusi konkret untuk menjaga ketertiban, serta tidak menimbulkan konflik antar warga Aceh.
Hal tersebut ia sampaikan saat menyerahkan bantuan kepada 137 pengungsi Rohingya yang ditempatkan di penampungan sementara basement Gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Sabtu (30/12/2023).
“Kita minta pemerintah pusat mencarikan solusi dan kebijakan-kebijakan untuk menangani pengungsi Rohingya yang berada di Aceh ini,” ucap Lem Faisal.
Sebagai umat Islam, Lem Faisal menegaskan masyarakat Aceh memiliki kewajiban untuk memberikan bantuan sebisanya kepada para pengungsi. Namun, ia juga menyoroti perlunya peran aktif dari pemerintah pusat dalam mencari solusi, dan merumuskan kebijakan yang tepat untuk menangani situasi ini.
“Kita minta pemerintah pusat mencarikan solusi dan kebijakan-kebijakan untuk menangani pengungsi Rohingya yang berada di Aceh ini. Masyarakat hanya membantu, tapi Pemerintah Pusat harus bersikap dan memberikan solusi konkret,” lanjutnya.
Baca juga: Bahas Pengungsi Rohingya, UNHCR-IOM Jumpai Diaspora Global Aceh
Lebih lanjut, Ketua MPU menekankan kebijakan yang diambil haruslah tepat dan cepat, serta Pemerintah Pusat tidak boleh melepaskan tanggung jawab ini kepada Pemda atau masyarakat Aceh. “Terserah sikap apa yang diambil, tapi sikap resmi Pemerintah, bukan sikap masyarakat, dan bukan juga sikap tokoh politik,” tambahnya.
H. Faisal Ali juga menyampaikan harapannya agar sikap pemerintah terkait pengungsi Rohingya ini dapat menjadi acuan bagi masyarakat. “Sikap pemerintah terkait pengungsi Rohingya ini yang nantinya akan diikuti masyarakat,” ujarnya.
Ketua MPU mengungkapkan kekhawatirannya karena hingga saat ini belum terlihat sikap konkret dari pemerintah dalam menangani para pengungsi Rohingya di Aceh.
“Selama ini kita lihat belum ada sikap konkret dari Pemerintah dan rangka menangani teman-teman Rohingya. Jadi kami berharap sekali pada pemerintah pusat, jangan biarkan (penanganan) masalah ini diserahkan pada masyarakat,” tegas Lem Faisal.
Terkait demo mahasiswa pada Rabu (27/12/2023) lalu, Lem Faisal mengingatkan agar masyarakat tetap tenang serta tidak terpancing kegaduhan.
“Kalau bisa kita harus memberikan sesuatu (untuk membantu pengungsi Rohingya), kalau tidak bisa juga tidak masalah. Tapi jangan sampai jika tidak mampu memberikan pertolongan jangan mencegah orang yang membuat kebaikan. Itu yang harus kita jaga,” ungkap Lem Faisal.