Pemudik Sepi, Penjualan BBM Ikut Lesu

Harga Pertamax dan Dex Naik Mulai 1 Januari 2025 Harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi naik mulai Januari 2025. Foto: HO for Komparatif.ID. SKK Migas: BBM Impor RON 92 Bisa Ditingkatkan Lewat Blending di Kilang Pemudik Sepi, Penjualan BBM Ikut Lesu
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Jakarta— Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) selama masa mudik dan arus balik Lebaran 2025 tercatat mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat penurunan ini terjadi selama periode 17 Maret hingga 11 April, seiring dengan berkurangnya jumlah pemudik dan pergeseran pola transportasi masyarakat.

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana, menjelaskan bahwa berkurangnya konsumsi BBM sangat erat kaitannya dengan menurunnya jumlah pemudik. 

Dadan menyebut ada kecenderungan masyarakat kini lebih memilih moda transportasi umum atau berangkat mudik dengan cara yang lebih efisien. “Konsumsi BBM kenapa turun? salah satu yang kami temukan, bahwa jumlah pemudik sekarang dibandingkan tahun lalu itu kan turun,” ujarnya melansir CNN Indonesia, Jumat (11/4/2025).

Menurut Dadan, dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah pemudik menurun dan hal itu berkontribusi langsung terhadap menurunnya konsumsi BBM.

Ia mencontohkan, jika tahun lalu satu mobil digunakan oleh satu orang, kini kendaraan pribadi dimanfaatkan secara kolektif dengan tiga orang atau lebih dalam satu mobil. Pola seperti ini dinilai lebih efisien dan berdampak pada penghematan BBM.

Baca jugaKapolda Aceh: 3.163 Personel Siap Amankan Arus Mudik Lebaran

Data dari Pertamina menunjukkan konsumsi bensin (gasoline) turun dari rata-rata harian 105.081 kiloliter (KL) pada Lebaran tahun lalu menjadi 103.843 KL per hari pada Lebaran tahun ini. 

Untuk solar dan turunannya, realisasi tahun lalu tercatat 40.155 KL per hari, sementara tahun ini turun menjadi 38.757 KL per hari. Meski demikian, jika dibandingkan dengan konsumsi BBM dalam kondisi normal, konsumsi selama periode Lebaran tetap mengalami kenaikan. 

Direktur BBM BPH Migas, Sentot Harijady Bradjanto Tri Putro, menjelaskan secara umum konsumsi gasoline selama periode Ramadan dan Idulfitri naik sekitar 7 persen, sementara gasoil (solar) mengalami lonjakan konsumsi hingga 19 persen dibandingkan hari biasa.

“Dan peningkatan konsumsi harian BBM selama Ramadan-Idulfitri dibandingkan kondisi penyaluran normal, ini paling signifikan terlihat pada gasolin, jadi kenaikan sebesar 7 persen,” terangnya.

Sentot menjelaskan peningkatan ini merupakan respons alami atas kebutuhan mobilitas yang lebih tinggi selama masa libur panjang. Masyarakat memang cenderung melakukan perjalanan lebih jauh dan lebih sering, meski dalam jumlah pemudik yang lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here