Pemerintah Aceh Bersama Mahfud MD Bahas Pemilu Aman & Demokratis

Menko Polhukam Ri Mahfud MD. Foto: Dok Kemenko Polhukam.
Menko Polhukam Ri Mahfud MD. Foto: Dok Kemenko Polhukam.

Komparatif.ID, Lhokseumawe– Sekretaris Daerah Aceh, Bustami, bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Mohammad Mahfud MD, dan sejumlah tokoh penting Pasee membahas pelaksanaan pemilu aman dan demokratis di Gedung MBP Arun, Minggu malam (11/6/2023).

Pertemuan yang diadakan oleh Universitas Malikussaleh (Unimal) tersebut bertujuan untuk membahas pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) bersama Menko Polhukam. Dalam sambutannya, Sekda Aceh Bustami menegaskan bahwa Pemilu yang damai, aman, dan demokratis bukanlah hal baru di Aceh. Sejak perdamaian, tiga kali pemilu di Aceh telah berjalan lancar.

Selain itu, Bustami juga menyampaikan bahwa partisipasi masyarakat Aceh dalam pemilihan sangat tinggi. Pada tahun 2019, tingkat partisipasi pemilih di Aceh mencapai 79,7 persen, melebihi target partisipasi nasional sebesar 77,5 persen.

“Pemerintah Aceh selalu mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi, membantu, memantau, dan mengawasi penyelenggaraan Pemilu sesuai tahapan yang ditetapkan,” ujar Bustami.

Bustami yakin bahwa saran dan masukan dari Menko Polhukam RI akan berkontribusi pada kesuksesan pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada tahun 2024 mendatang. Ia juga mengatakan bahwa perdamaian yang terjalin di Aceh saat ini semakin lestari dan terjaga.

“Dengan demikian, hasil Pemilu dan Pilkada tersebut akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem pemerintahan,” tambah Bustami.

Sementara itu, Menko Polhukam RI, Mohammad Mahfud MD, menjelaskan bahwa penting menjaga Pemilu agar berjalan damai dan aman guna menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurutnya, Indonesia merupakan anugerah Tuhan yang patut disyukuri karena lahir dan disatukan dari latar belakang suku, daerah, etnis, dan bahasa yang berbeda.

“Negara kita dibentuk berdasarkan sistem demokrasi, dimana pimpinan negaranya berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Cara paling praktis untuk menjalankan demokrasi adalah melalui Pemilu,” kata Mahfud.

Baca juga: Mahfud MD Sebut Pemilu “Hangat” Wajar, Asal Tidak “Panas”

Mahfud MD: Syukuri Kemajuan yang Ada

Pada kesempatan tersebut, Mahfud juga berbagi cerita tentang proses perjuangan merebut kemerdekaan RI oleh para tokoh bangsa, mulai dari persiapan hingga tahapan proklamasi. Ia menyebut bahwa Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia yang meraih kemerdekaannya melalui perjuangan rakyat, bukan diberikan sebagai hadiah.

Menurut Mahfud, kemerdekaan dapat diraih pada tahun 1945 berkat kesatuan dan perjuangan seluruh golongan dan tokoh di tanah air. Sejak merdeka, Indonesia telah mencapai banyak kemajuan.

“Indonesia tahun 1945 dan sebelumnya dianggap negara dengan mayoritas penduduk miskin, namun setelah merdeka, dalam masa pemerintahan Bung Karno, angka kemiskinan dapat ditekan hingga 56 persen. Kemudian, di era pemerintahan Soeharto, tinggal 14 persen. Pasca reformasi hingga saat ini, angka kemiskinan turun menjadi 9,1 persen berdasarkan data statistik,” jelas Mahfud.

Mahfud menegaskan bahwa kelahiran Indonesia dan berbagai kemajuan yang telah diraih adalah anugerah dari Allah yang harus disyukuri. Ia mengajak semua pihak untuk membangun negeri sesuai dengan posisi dan kemampuan masing-masing.

“Pemilu ini perlu kita sukseskan sebagai bentuk syukur atas rahmat Allah. Sesuai janji Allah dalam Al-Qur’an, jika kita bersyukur, nikmat-Nya akan bertambah,” pungkas Mahfud.

Dalam pertemuan tersebut, juga turut hadir Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh Bambang Bachtiar, Rektor Universitas Malikussaleh Herman Fithra, Pj Bupati Aceh Utara Azwardi Abdullah, Pj. Walikota Lhokseumawe Imran, unsur TNI-Polri, serta para Bupati/Walikota se-Aceh.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here