Nurul Akmal, Lifter Internasional yang Tidak Money Oriented

Nurul Akmal, lifter nasional dari Aceh Utara. Foto: Chaideer Mahyuddin.

Bagaimana kepribadian Nurul Akmal? Ketika terjadi body shaming disebut ”paling kurus” di Bandara Soetta sepulang dari Olimpiade di Tokyo, Kamis (05/08/21), Nurul berlapang dada. “Mungkin kalau pribadi Nurul, itu bercanda saja, Nurul enggak ambil hati,” ujar Nurul saat melakukan panggilan video di acara Pagi-Pagi Ambyar, Trans TV, Jumat, 6 Agustus 2021.

Dari kejadian tersebut terlihat jelas bahwa Nurul memiliki mental dan keyakinan yang kuat. Tetap seperti biasa ketika Anda telah menjadi sosok luar biasa adalah perkara extra ordinary lainnya yang melekat pada diri seseorang. Lantas apa yang melatari sikap dan mentalitas seorang Nurul Akmal bisa seperti itu?

Ayah Nurul Akmal, Hasballah menceritakan bahwa Nurul itu terlatih dan terdidik dari bawah bukan hanya di dunia olahraga angkat besi, tapi juga dalam kehidupan sehari-harinya.

Baca juga: Piala Dunia, dan Tiga Varian Manusia

Meski mereka keluarga petani miskin, di rumah, pada anak-anak sering Hasballah memberi nasihat dan semangat, agar selalu memiliki hati yang kaya dan terus berbuat baik dengan sesama dalam keadaan apa pun semampunya. Kesuksesan Nurul adalah cara Allah membalas kebaikan dan ketulusan Hasballah beserta keluarganya.

Khusus pada Nurul Akmal, hingga sekarang, ia juga menyemangati anak perempuannya itu dengan kisah-kisah kepahlawanan perempuan dari Aceh seperti Cut Mutia dan Cut Nyak Dhien. Perempuan juga bisa berkarya, berprestasi, dan mengharumkan nama keluarga dan tempat lahir.

Hasballah (kiri) ayah Nurul Akmal, dan Andi Saputra (penulis artikel-red). Foto: Koleksi Andi.
Hasballah (kiri) ayah Nurul Akmal, dan Andi Saputra (penulis artikel-red). Foto: Koleksi Andi.

Karenanya, ketika Nurul beberapa kali mendapat tawaran untuk bertanding atas nama daerah lain dengan imbalan uang yang menggiurkan, Balah mengingatkan pada Nurul bahwa dia merupakan salah seorang pejuang perempuan dari Aceh di era modern. Dan Nurul, lagi dan lagi, berulang kali, menunjukkan kekuatan mentalitas dan keyakinannya sebagai perempuan Aceh. Dia tetap Aceh. Bersama dunia olahraga Aceh dengan segala kelebihan dan kekurangan.

Sebagai orang Aceh Balah dan Nurul meyakini bahwa rezeki telah diatur Allah. Mereka tidak pernah komplain berlebihan atas sesuatu yang pernah dijanjikan Pemerintah Aceh Utara. Mereka menganggap itu belum rezeki. Tugas Nurul berjuang mengharumkan nama Aceh dan Indonesia di kancah internasional. Selebihnya  diserahkan kepada Allah.

Kini Nurul telah banyak mencetak prestasi. Perempuan petarung itu telah membuktikan diri pantas berada di level tertinggi, dan meraih banyak kemenangan.

Deretan prestasi perempuan kelahiran 12 Februari 1993 tersebut telah mengukir prestasi, di antaranya sebagai berikut:

Medali Perunggu pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2010 di Yogyakarta

  • Medali Perak di pada Pesta Olahraga Solidaritas Islam 2017 di Baku, Azerbaijan.
  • Peringkat 6 pada Universiade Musim Panas 2017 di Taipei, Taiwan.
  • Peringkat 6 pada Pesta Olahraga Asia 2018 di Jakarta.
  • Medali Emas pada Pesta Olahraga Asia 2018 di Jakarta dan Palembang.
  • 3 Medali Emas pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2018 di Bandung.
  • Medali Perunggu pada Qatar Cup 2019 di Doha, Qatar.
  • Medali Emas pada Pekan Olahraga Nasional 2021 di Merauke, Papua.

Hasballah menyebutkan bahwa orang Aceh memiliki semangat baja. Nurul Akmal dari gadis biasa di kampung, kini telah berubah menjadi wanita Aceh yang dikenal di mana-mana di dunia lifter. Kiranya, bila Pemerintah Aceh serius melakukan pembinaan, akan lebih banyak lagi atlet Aceh yang Berjaya di level nasional dan internasional.

Pun demikian, mencetak atlet berprestasi tidak dapat dilakukan sembari ongkang-ongkang kaki. Butuh perencanaan matang; mulai dari mencari bibit unggul, melatih, dan membangun mentalitas juara. membentuk atlet bermental juara tidak dapat dilakukan sehari dua, butuh waktu lumayan lama, disertai ketekunan.

Pemerintah Aceh beruntung mendapatkan Nurul yang mental juaranya telah dibentuk dari dalam keluarga. Ia “ditemukan” ketika sedang beraktivitas di sawah. Gadis yang bersedia turun ke sawah, berlumpur ria membantu orangtuanya, tentu sudah memiliki modal; mental kuat.

Selamat untuk Nurul Akmal, teruslah berkarya. Raih impian tertinggimu. Aceh bangga padamu. Indonesia salut padamu. Bravo!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here