Komparatif.ID, Banda Aceh—Demi mencapai ambisinya membangun Barsela, Nurchalis memilih mundur dari Pegawai Negeri Sipil (PNS). Berkali-kali jatuh, berkali-kali pula ia bangkit. Pada Pileg 2024, Nurchalis berhasil mendapatkan 1 kursi DPRA dari Dapil 10 Aceh.
Nurchalis alias Cut Ngoh, merupakan pria kelahiran Alue Tho, Seunagan, Nagan Raya, pada 23 Juli 1973. Pernah menjadi Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh, pria ramah tersebut merupakan pebisnis yang aktif berpolitik.
Pada Pemilihan Legislatif 2024, Nurchalis yang maju sebagai caleg Dapil Aceh Jaya, Nagan Raya, dan Simeulue, berhasil meraup 7.989 suara rakyat. Dengan jumlah suara tersebut, ia berhasil mengamankan satu kursi untuk Partai NasDem. Satu kursi DPRA periode 2024-2029 telah menjadi miliknya.
Baca: Dr. Melinda Dosen Tamu di Universitas Jiaotong Xi’an-Liverpool
Meski masuk kategori Angkatan muda aceh, Nurchalis sudah bersentuhan dengan politik praktis sejak pemilu 2007. Kala itu dia ikut maju dalam kontestasi sebagai salah satu calon wakil bupati. Tapi, belum berhasil mendulang suara rakyat yang signifikan.
Pada musim pemilu 2017, ia mundur dari PNS, dan maju sebagai salah satu kandidat pada Pilkada Nagan Raya yang dihelat Rabu, 15 Februari 2017. Lagi-lagi, nasibnya belum mujur. Pasangan Nurchalis-Suyanto tidak terpilih. Pemenang Pilkada Nagan Raya kala itu M. Jamin Idham-Chalidin Oesman.
Kapokkah suami Reni Yuniar? Tidak! Pria yang pernah bertugas sebagai Kabid Produksi Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Aceh, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Sekda Aceh Provinsi Aceh, dan Kepala ULP Provinsi Aceh, menganut falsafah, bila layar terkembang, surut berpantang. Sekali turun gelanggang, pantang pulang sebelum menang.
Ia telah malang melintang dari dunia birokrasi. Mulai dari Simeuleu, Nagan Raya, Aceh Barat, dan kemudian bekerja di Provinsi Aceh.
Tak hanya di birokrasi, Nurchalis juga bergabung dengan Persatuan Sarjana Pertanian Indonesia selaku Wakil Sekretaris Jenderal di Badan Pengurus Pusat. Kemudian setelah batal maju sebagai calon Ketua KNPI Aceh, ia ditunjuk sebagai Sekretaris KNPI Aceh.
Jabatan di lembaga lainnya yaitu Wakil Ketua Asosiasi Industri Ikan Provinsi Aceh, Ketua Umum Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Aceh.
Dengan modal sosial dan pengalaman birokrasi, serta pengalaman pernah dua kali kalah di pilkada, Nurchalis kemudian bergabung dengan Partai NasDem Provinsi Aceh. Dalam kepengurusan DPW Partai NasDem Aceh di era Irsan Sosiawan, ia ditempatkan sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan.
Lalu apa yang akan ia lakukan di DPRA? Nurchalis mengatakan dirinya akan mengabdikan diri sepenuhnya untuk kepentingan rakyat yang ia wakili, sekaligus akan turut berikhtiar membangun Aceh bersama-sama dengan Pemerintah Aceh dan stakeholder lainnya.
Aceh yang kaya sumber daya alam seperti emas, timah, minyak bumi, gas alam, harus dapat dinikmati oleh rakyat Aceh. Rakyat di Serambi Mekkah tidak boleh hanya menjadi penonton atas hasil alam yang dikandung bumi tempat mereka dilahirkan bergenerasi.
“Saya bersama teman-teman di DPRA akan berusaha supaya orang Aceh menjadi tuan rumah di kampung halamannya sendiri,” sebut Nurchalis.
Pun demikian, dia mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang membekap Aceh. Mulai dari turunan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh yang belum turun, serta masih carut-marutnya rantai pasok komoditi di Aceh.
Tiga sektor utama ekonomi aceh yaitu perkebunan, pertanian, dan kelautan, masih carut-marut. Ditambah lagi dengan sektor mineral yang masih menjadi masalah serius.
“Tujuan utama pembangunan yaitu menciptakan masyarakat yang sejahtera, adil, dan aman. Untuk menuju ke sana, masih membutuhkan kerja keras,” katanya.