Nilam Aceh, Penyakit dan Obatnya

Suhardi, petani nilam di Desa Geunteut, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, memanen nilam, Minggu (3/10/2021). Foto: Kompas/Zulkarneini Masry. nilam aceh
Suhardi, petani nilam di Desa Geunteut, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, memanen nilam, Minggu (3/10/2021). Foto: Kompas/Zulkarneini Masry.

Komparatif.ID, Banda Aceh-Nilam Aceh telah dikenal hingga ke mancanegara. Produksi nilam Aceh pada tahun 2022 mencapai 200 ton. 90 persen minyak nilam Aceh dipasok ke luar negeri seperti ke Singapura, Amerika Serikat, Spanyol, Prancis, dan Inggris.

Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2023, produksi minyak nilam Aceh mencapai 2,6 ribu ton. Produksi ini meningkat lebih besar ketimbang tahun 2021.

Salah satu sentra budidaya nilam Aceh berada di Kecamatan Lhoong, Aceh Besar. Para peneliti dari Universitas Syiah Kuala menyebutkan, meski demikian, tidak seluruh wilayah di Lhoong dapat dijadikan tempat budidaya pogostemon cablin benth.

Baca: Nilam Aceh Pasok 70 Persen Patchouli Oil Dunia

Dalam artikel berjudul, Peluang budidaya nilam berkelanjutan di Kecamatan Lhoong Aceh Besar untuk meningkatkan produktivitas lahan, yang dimuat di jurnal.usk.ac.id, para peneliti dari Departemen Agroteknologi, Fakultas Pertanian USK yang terdiri dari Cut Nur Ichsan1*, Gina Erida1, Erida Nurahmi1, Muthiah Hasibuan, menyebutkan berdasarkan penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa karakteristik tanah di kawasan itu, tidak seluruhnya dapat dijadikan sebagai media pengembangan nilam.

Di beberapa tempat di Lhoong, solum tanahnya dangkal, sehingga tingkat kesuburan tanahnya rendah.

Salah satu inisiatif yang dilakukan untuk mengembangkan budidaya nilam di wilayah ini,yaitu dengan perbaikan kesuburan tanah dan pengendalian penyakit tanaman yang lebih efisien guna meningkatkan produktivitas tanaman nilam dalam menghasilkan minyak nilam, baik secara kualitas maupun kuantitas.

Budidaya nilam berkelanjutan dapat dilakukan dengan upaya pelestarian lingkungan melalui peningkatan produktivitas lahan. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dalam pertanian sering menjadi penyebab pencemaran tanah dan air, yang dapat merusak ekosistem lokal.

Para peneliti menyebutkan di dalam jurnal tersebut, salah satu penyakit yang sering menyerang nilam Aceh adalah fusarium yang membuat tanaman layu dan kemudian mati.

Fusarium merupakan infeksi oleh jamur dari genus fusarium. Polanya, jamur tersebut menyerang sistem vascular tanaman, sehingga menghambat aliran air dan nutrisi ke bagian. Akibat hambatan itu, menyebabkan daun menguning, layu, hingga kematian tanaman secara bertahap.

Baking soda kue dapat dijadikan bahan untuk melawan fusarium. Baking soda memiliki beberapa manfaat dalam menghambat pertumbuhan jamur dan mengendalikan penyakit pada tanaman nilam.

Soda kue bekerja sebagai fungisida alami yang dapat digunakan untuk mengontrol penyakit seperti embun tepung dan bercak daun. Hal ini disebabkan oleh sifat basa dari sodium bikarbonat yang mengubah pH permukaan daun, sehingga menciptakan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi pertumbuhan pathogen.

Selain itu, soda kue juga memiliki kemampuan untuk memecah spora jamur yang mengurangi penyebaran infeksi di lahan budidaya.

Dalam praktek yang dilakukan di Gampong Umong Seribee, Kecamatan Lhoong, pada 3 Agustus 2024, para peneliti mempraktekkan proses peningkatan kesuburan tanah dan pencegahan fusarium.

Dalam praktek tersebut, mereka mengajarkan masyarakat merawat meningkatkan kualitas tanah, sekaligus proses pengaplikasiannya di lapangan.

Untuk meningkatkan kualitas tanah di tempat penanaman nilam Aceh, petani diajarkan cara pemakaian kompos. Setiap satu batang nilam yang baru dipindahkan dari polybag diberikan 50 gram kompos untuk tiap batang. Nilam juga disemprotkan eco enzim pada keseluruhan bagiannya. Eco enzim juga perlu disemprotkan ke permukaan tanah.

Tanaman nilam juga perlu diberikan pupuk organik cair (POC) yang disemprotkan merata pada tanah dan tanaman. Perbandingannya, 1 liter POC, dicampur dengan 10 liter air.

Soda kue sejumlah 2 persen, dicampur dalam 1 liter air, kemudian disemprotkan kepada tanaman nilam.

Para peneliti mengamati bahwa setelah pengalikasian bahan-bahan tersebut, pertumbuhan dan kesehatan nilam menjadi jauh lebih baik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here