
Komparatif.ID, Banda Aceh—Mukhlis Takabeya yang kini menjadi Bupati Bireuen, merupakan sosok penting dalam mewujudkan Aceh sebagai tuan rumah PON 2024. Tanpa Mukhlis Takabeya, Aceh mustahil menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/Aceh-Sumut 2024.
Plt Sekda Aceh M. Nasir Syamaun, dalam pidato sambutannya pada pengukuhan dan pelantikan pengurus Ikatan Masyarakat Kabupaten Bireuen (IMKB) di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Sabtu (14/6/2025) malam, menyampaikan testimoninya.
Baca: Mukhlis Dorong IMKB Ambil Peran Strategis Bangun Bireuen
Nasir Syamaun mengatakan saat Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengajukan Serambi Mekkah sebagai tuan rumah PON 2024, dan membutuhkan biaya pendaftaran Rp2,5 miliar, orang yang mengulurkan tangan membantu adalah H. Mukhlis, yang kala itu masih aktif sebagai Direktur Utama PT Takabeya Perkasa Group, sebuah perusahaan payung yang menaungi beberapa perusahaan jasa kontsruksi, yang berpusat di Bireuen.
M. Nasir mengatakan dirinya menjadi saksi atas keikhlasan H. Mukhlis Takabeya dalam membantu suksesnya pendaftaran Aceh sebagai tuan rumah PON. Nasir pula yang mendaftarkan Aceh ke panitia di Pusat.
“Atas jasa besarnya membantu Aceh menjadi tuan rumah, sudah patut kita menyebutkan Mukhlis Takabeya sebagai pahlawan PON Aceh,” kata Nasir, yang disambut tepuk tangan hadirin.
Birokrat tersebut mengatakan bahwa Bireuen sejak dulu hingga sekarang selalu memainkan peran penting dalam berbagai dinamika politik dan pembangunan. Peran besar dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, telah menjadikan Bireuen mendapatkan julukan Kota Juang.
Sebagai putra kelahiran Peusangan, Nasir juga mengatakan sejak dulu di kartu identitasnya, ia menuliskan kelahiran Matangglumpangdua. Dia tidak mau dituliskan lahir di Aceh Utara, meski kala itu Bireuen masih menjadi bagian dari Aceh Utara.
“Itu wujud kebanggaan saya sebagai putra Peusangan yang lahir di Matangglumpangdua. Bireuen daerah penting, dan akan selalu penting karena memiliki sumber daya manusia yang bagus, serta memiliki etos kerja yang sangat baik,” kata Nasir.
Pidato Plt Sekda Aceh tersebut disambut hangat oleh audiens yang merupakan diaspora Bireuen di Banda Aceh dan Aceh Besar. Beberapa orang menyebutkan meski tanpa teks, Nasir mampu menyampaikan pidato dengan sangat bagus.
“Itu menandakan bahwa Pak Nasir memiliki pengetahuan yang bagus tentang Bireuen,” celetuk seorang anggota IMKB yang baru dilantik.