Komparatif.ID, Lhokseumawe— Mubadala Energy bersama PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk menjajaki potensi pemanfaatan gas dari wilayah kerja South Andaman.
Kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam memastikan ketersediaan pasokan gas untuk memenuhi kebutuhan industri pupuk.
Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia, Abdulla Bu Ali, menjelaskan bahwa melalui kesepahaman ini, kedua pihak akan melakukan kajian komprehensif dan pertukaran informasi untuk mengevaluasi kelayakan pengadaan gas dari South Andaman.
“Kolaborasi ini menindaklanjuti penemuan gas yang diumumkan baru-baru ini di Layaran-1 dan Tangkulo-1 di South Andaman, yang memiliki potensi multi triliun kaki kubik (TCF) gas in place,” ujar Abdulla dalam keterangan kepada media, Jumat, (13/12/2024).
Abdulla menambahkan inisiatif ini tidak hanya menjamin pasokan gas yang berkelanjutan untuk operasional pabrik PIM saat ini, tetapi juga membuka peluang bagi pengembangan proyek masa depan, termasuk PIM-3.
Baca juga: SKK Migas & Mubadala Energy Sosialisasi Pengeboran Sumur Layaran-2
Pengembangan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas sekaligus memberikan kontribusi signifikan terhadap stabilitas sektor pertanian nasional. Ia juga optimistis kerjasama ini mampu memaksimalkan potensi blok South Andaman bermanfaat bagi kawasan sekitar.
“Kami yakin bahwa melalui kolaborasi ini, kami dapat sepenuhnya memanfaatkan potensi dari blok South Andaman, sehingga memberikan manfaat besar bagi masing-masing perusahaan kami dan kawasan ini,” lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Utama PIM, Budi Santoso Syarif, menyambut baik penandatanganan MoU ini sebagai tonggak penting dalam menjamin pasokan gas untuk produksi pupuk.
Ia menegaskan keberadaan gas dari Mubadala Energy tidak hanya mendukung pengembangan PIM-3, tetapi juga membuka peluang hilirisasi industri petrokimia di Aceh.
“Dengan adanya pasokan gas dari Mubadala Energy, selain untuk pengembangan PIM-3, ada banyak hilirisasi industri petrokimia yang dapat dibangun di Aceh sehingga akan memberi dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat dan menjadi langkah konkrit untuk mengembalikan kejayaan Aceh di masa lalu,” pungkas Budi.