Mon Ikeun; Pesona Ombak Surga Peselancar di Aceh

mon ikeun
Seorang peselancar sedang menari bersama ombak di Pantai Mon Ikeun, Lhoknga, Aceh Besar. Foto: Cut Inayaturrabbaniah Abidatullah/HO for Komparatif.id.

Pantai Mon Ikeun merupakan tempat berselancar paling asyik di aceh Besar. Ombak Samudera Hindia yang berlomba-lomba menyapu daratan, memiliki pesona di mata para penikmat surving yang datang dari berbagai tempat ke Serambi Mekkah.

Pantai Mon Ikeun, merupakan nama lokal untuk kawasan wisata yang berada di gugusan Pantai Lhoknga, Aceh Besar.

Terdapat beberapa objek wisata yang menawarkan view Samudera Hindia di kawasan Gampong Mon Ikeun, antara lain Davi Surf Café, Maya’s Surf, Sunset Surf, Babah Kuala Beach, Pantai Lhok Nga, Maha Corner, Pantai Cemara, Pondok Rihon, dan pastinya Mon Ikeun adalah tempat berdirinya pabrik dan kantor produksi PT Solusi Bangun Andalas, yang memproduksi Semen Andalas.

Desa ini berada di utara Leupung dan Selatan Lampuuk. Ketiga kawasan ini merupakan alam dengan panorama pantai dan tebing yang sangat indah di Aceh.

Baca: Pantai Lambaro, Surga Penyu Belimbing di Pulo Aceh

Mon Ikeun mengalamai kehancuran total saat gempabumi dan gelombang tsunami menghantam Aceh pada 26 Desember 2004. Warga yang tersisa harus mengungsi, dan kemudian pelan-pelan kembali ke desa, membangun mimpi dari nol.

Setelah gempabumi dan tsunami, kawasan tersebut berbenah. Secara perlahan dikelola oleh masyarakat dan didukung oleh pemerintah, menjadi kawasan wisata yang menyajikan keindahan laut, serta kemolekan tebing.

Berbekal ombak Samudera Hindia yang besar, kawasan Pantai Lampuuk, Lhok Nga, dan Leupung, menjadi surganya para peselancar.

Khusus Mon Ikeun, pemerintah desa dan pengusaha swasta lokal, bersama masyarakat tempatan, berbenah pascatsunami. Mereka bekerjasama membangun kawasan wisata dengan memanfaatkan keindahan alam dan ombak Samudera Hindia yang dikenal sangat menantang.

Dengan garis pantai yang membentang lebih dari 5 kilometer, keelokan alamnya terpancar dari pantai-pantai dengan pasir yang halus dan pemandangan laut yang memukau, ditambah lagi dengan bukit-bukit yang mengelilingi yang menambah keindahan serta menjadi spot fotografi yang ideal bagi para pengunjung.

Sumber daya alam maritim yang melimpah di Gampong Mon Ikeun menjadikan sektor pariwisata bahari sebagai fokus utama bagi penduduk lokal. Ini terlihat dari keterlibatan komunitas dalam menyediakan fasilitas pendukung pariwisata.

Di sana saat ini telah disediakan lebih dari 15 homestay dan lebih dari 100 restoran atau kafe yang berjajar di sepanjang kawasan wisata. Setiap restoran atau kafe menawarkan suasana yang unik, yang menjadi ciri khas yang membedakan satu dengan yang lainnya.

Pengembangan desa wisata ini tidak terlepas dari upaya dan dedikasi individu-individu yang berkomitmen pada pemulihan dan pertumbuhan komunitas mereka, berbagi kisah tentang bagaimana desa tersebut bangkit dari keterpurukan pasca-tsunami dengan fokus menjadi katalisator untuk inovasi dan perubahan positif.

Secara keseluruhan, biografi Mon Ikeun dan gampong-gampong lain di Lhoknga tidak hanya mencatat sejarah dan perubahan fisik yang terjadi, tetapi juga perjalanan emosional dan sosial masyarakat yang tinggal di sana.

Kawasan ini adalah cerita tentang kehilangan, pemulihan, dan harapan, tentang bagaimana komunitas dapat bersatu, berinovasi, dan berkembang meskipun menghadapi tantangan yang luar biasa.

Gampong Mon Ikeun, dengan sejarah dan masa depannya, merupakan bagian integral dari tapestri budaya dan sosial Aceh yang lebih luas, terus berkontribusi pada narasi yang berkelanjutan tentang ketahanan dan regenerasi.

Berkat upaya yang tidak pernah berhenti, dengan komitmen warga yang patut diacungi jempol, kini Mon Ikeun telah menjadi kawasan wisata pantai yang digandrungi di Aceh. menjadi tujuan peselancar dari empat penjuru mata angin.

Mereka bermain dan menari bersama ombak yang tidak pernah berhenti berlarian ke pantai, menyapa pasir-pasir putih di bibir pantai sembari membisikkan kata-kata romantis.

Ombak laut yang sangat diminati di sini, memiliki ketinggian hingga 1,5 meter bahkan sampai dua meter. Ditambah air laut yang bersih, semakin memanjakan para peselancar dalam beratraksi di antara sela-sela gelombang yang tak kunjung berhenti menyapa pantai.

Objek wisata di Mon Ikeun dan sekitarnya semakin terkenal, karena keramahan warga tempatan. Mereka terbuka kepada para wisatawan yang datang. Hanya satu yang penting diperhatikan, bahwa siapapun yang datang, wajib menghormati tatanilai kehidupan di sana.

Tatanilai yang dimaksud adalah aturan sosial yang dibuat berdasarkan nilai-nilai syariat Islam yang telah menjadi nafas bagi Aceh sejak lama.

Penulis adalah Cut Inayaturrabbaniah Abidatullah,mahasiswa Prodi Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here