Komparatif.ID, Jakarta—Google memberikan penghargaan kepada dr. Julie Sulianti Saroso, yang lahir pada 10 Mei 1917. Google memberikan apresiasi kepada Prof. Dr. dr. Julie Sulianti Saroso, MPH dengan cara menaruh kartunnya sebagai Google Doodles pada hari ini, Rabu (10/5/2023).
Prof. Dr. dr. Julie Sulianti Saroso, MPH, merupakan dokter Indonesia yang lahir 10 Mei 1917 di Bali. Ia merupakan alumnus Geneeskundige Hoogeschool te Batavia (Sekolah Tinggi Kedokteran di Batavia) pada tahun 1942.
Jiwa patriot dr. Julie tumbuh sangat besar. Bila para pejuang lain maju ke palagan untuk bertempur melawan penjajah Belanda, ia juga tak tinggal diam. Meski telah menjadi dokter dan dapat memilih hidup nyaman, wanita ini justru memilih keluar masuk kantong gerilya pasukan Republik sepanjang 1946-1949 di daerah Gresik, Demak, dan Yogyakarta. Ia pernah ditangkap oleh Dinas Intelijen Belanda (IVG) di Yogya dan ditahan selama dua bulan.
Baca: Harum Cempaka dalam Cinta 2 Putri Bangsawan Aceh
Bukan semata terlibat dalam perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui jalur medis, Julie juga terlibat dalam dunia politik. Ia bergabung dengan Pemuda Putri Indonesia (PPI), Pemuda Republik Indonesia, serta ikut mendirikan Wanita pembantu Perjuangan (WAPP) yang merupakan sebuah kesatuan laskar perempuan. Karena keaktifannya serta kapasitas yang dimiliki, ia ditunjuk mewakili perempuan Indonesia pada tahun 1977 menghadiri Kongres Wanita Dunia di India.
Setelah merasa Indonesia sudah cukup mapan dalam menghadapi persoalan politik di masa awal kemerdekaan, pada tahun 1950, Julie berangkat ke Eropa. Ia menempuh studi Inggris, Skandinavia, Amerika Serikat, dan Malaya. Dari perjalanan melanjutkan studi tersebut ia berhasil membawa pulang Certificate of Public Health Administrasion dari Universitas London. Pada tahun 1962 Master of Public Health dan Tropical Medicine.
Gelar Doctor of Public Health (Epidemiologi) yang diperoleh tahun 1965 setelah ia berhasil mempertahankan disertasi yang berjudul The Natural History of Enteropathogenic Escherechia Coli Infections di Tulane Medical School, New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat.
Pada tahun 1951, dr. Julie bergabung dengan Kementerian Kesehatan. Ia bekerja di sana sembari terus melanjutkan studi di luar negeri. ia sangat antusias bekerja di Kemenkes RI, karena dengan demikian dapat mengabdi lebih baik kepada negara yang sangat ia cintai.
Berbagai jabatan pernah disandang oleh sang dokter wanita yang sangat kagum menjadi bagian dari Republik Indonesia. Ia bahkan seringkali mewakili Indonesia dalam sidang-sidang kesehatan tingkat internasional. Bahkan pernah menjadi ahli WHO sebagai Expert Committee of Maternity and Child Health. Anggota WHO Expert Committee of Internasional Surveilance of Communicable Diseases, President of the World Health Assembly dan anggota Badan Eksekutif WHO. Serta ragam posisi lainnya.
Apresiasi untuk Sulianti Saroso
Atas kepakarannya, Sulianti Saroso telah memperoleh sejumlah penghargaan, antara lain;
- Piagam Pengabdian dan Jasa dalam meningkatkan Usaha Kesehatan (hygiene dan sanitasi) dari Menteri Kesehatan.
- Piagam dari Pemerintah India atas jasanya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
- Piagam Pegawai Teladan dari Menteri Kesehatan.
- Bintang Mahaputra Pratama dari Presiden RI tahun 1975.
- Bintang Penghargaan dari WHO South-east Asia Regional Committee
- Piagam Penghargaan dari WHO Jenewa atas partisipasinya dalam membasmi penyakit cacar di dunia.
- Piagam dari IDI atas semangat pengabdiannya yang luar biasa kepada dunia kedokteran dan kesehatan Indonesia.
- Piagam Penghargaan dari Queensland Institute of Medical Research, Brisbane Australia.
Prof. Dr. dr. Julie Sulianti Saroso, MPH meninggal dunia pada 29 April 1991 dalam usia 74 tahun. Atas jasa-jasanya, Pemerintah menabalkan namannya pada Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso.
Untuk memberikan apresiasi terhadap jasa-jasa besar dr. Sulianti Saroso, Google memberikan penghargaan dengan menaruh gambar karikaturnya sebagai Google Doodles pada Rabu (10/5/2023).
Banyak media juga mengulas tentang riwayat hidup sang tenaga medis yang pernah menjadi Presiden Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly). Keberhasilan dirinya menjadi Presiden WHA pada 1973, merupakan capaian prestisius, karena dia merupakan wanita Asia kedua yang menduduki posisi tersebut. Sebelumnya, Rajkumari Amrit Kaur dari India, pernah menjadi Presiden WHA pada 1950.
dr. Julie Sulianti merupakan salah satu kembang mawar Indonesia yang telah mengabdikan diri untuk bangsa. Ia merupakan salah seorang perempuan Nusantara yang dapat dijadikan teladan tentang tujuan berbangsa dan bernegara.