Kamu sering kecewa karena ditinggalkan di dalam politik? Kamu tahu tidak bahwa hukum kekuasaan tidak seromantis kisah cinta di dalam novel. Kamu tahu tidak bahwa hukum kekuasaan sangat kejam, tidak berhati.
Sebelum kamu galau lebih lanjut, baiknya pahami dulu hukum kekuasaan yang telah dipraktekkan selama dunia ini beredar pada orbitnya.
Baca: Panyang Krèh Pawôh Ijô Laôt Sampoe Lhè Mètè
Apa saja hukum kekuasaan?
- Kamu membantu orang lain, kamu jujur, kamu tulus. Tapi setelah semuanya tercapai, kamu diabaikan, dilupakan, dan kemudian dianggap tidak ada. Eit! Itu bukan salah kamu ya. Tapi itulah cara kerja kuasa. Kamu harus mengerti.
- Pemenang bukan yang paling kerja keras. Tapi yang paling memahami kapan harus menyerang dan kapan harus menahan diri. Paham kapan harus pura-pura bodoh dan kapan harus tampil dominan.
- Bila kamu dekat dengan penguasa, maka pujilah dia setinggi langit. Bila kamu dijauhi, maka carilah kesalahan penguasa. Dua hal ini menjadi jalan tol supaya diberi ruang di dalam kekuasaan.
Dalam kekuasaan, ketulusan, kejujuran, keikhlasan sering dianggap tidak ada. Sebaik apa pun kamu, sekeras apa pun kamu bekerja, seringkali usahamu hanya dinilai dari sudut pandang bisnis kapitalis.
Supaya kamu tidak terlalu lama tenggelam dalam tipu daya politik [yang buruk] maka kamu perlu membekali diri dengan:
- kemampuan membaca orang.
- Melatih diri supaya tidak gampang diprovokasi.
- Kendalikan ruang tanpa harus banyak bicara.
- Naikkan posisi kamu, diam-diam tapi pasti.
Hal yang harus kamu pahami, di dunia nyata kamu tidak dinilai dari niat baik dan tindakan baik. Kamu akan dihargai dan disegani sejauh mana dapat memberikan dampak buruk kepada kolega dan lawanmu. Kamu boleh saja tidak disukai, tapi kamu harus dihormati.
Kamu tahu? dunia ini tempat untuk orang yang berani bertindak. Kalau kamu terus menjadi orang baik, maka jangan kecewa bila dilupakan. Kalau kamu mempertahankan diri menjadi orang baik, maka bersiaplah terus menjadi manusia yang dipuji tapi tak pernah diberi.
Satu hal yang perlu kamu ingat, semua tindakan akan dipertanggung jawabkan. Semua tindakan memiliki konsekuensi. Saran terbaik, tetaplah berbuat baik.