Memahami Emerging dan Re-Emerging Diseases dalam Dunia Kesehatan

Emerging dan Re-Emerging Diseases
Misdar Rawanita.

Istilah emerging dan re-emerging diseases sudah menjadi bagian penting dalam bidang kesehatan. Penyakit infeksi yang baru muncul maupun penyakit lama yang kembali merebak menjadi perhatian global karena dampaknya yang luas terhadap kesehatan, ekonomi, dan stabilitas dunia. Baik emerging maupun re-emerging diseases dapat memicu wabah, epidemi, bahkan pandemi yang memengaruhi kehidupan banyak orang.

Definisi Emerging dan Re-Emerging Diseases

Emerging diseases adalah penyakit infeksi yang baru ditemukan pada manusia atau yang sebelumnya ada namun mulai menyebar ke wilayah atau kelompok baru.

Contoh penyakit ini antara lain SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi COVID-19, SARS, Zika, dan Nipah. Penyakit-penyakit ini biasanya berasal dari mikroorganisme baru yang awalnya hanya ditemukan pada hewan (zoonosis), dan bisa menular ke manusia terutama melalui kontak erat di lingkungan seperti pasar hewan.

Baca: Warga Indonesia Berobat ke Penang, Dokter Kabur dari Malaysia

Sementara itu, re-emerging diseases yaitu penyakit yang sebelumnya sudah berhasil dikendalikan atau hampir hilang, tetapi muncul kembali dengan tingkat penularan yang lebih tinggi atau di lokasi berbeda.

Contohnya adalah tuberkulosis, campak, polio, kolera, dan malaria, yang masih menjadi masalah di banyak negara, termasuk Indonesia.

Contoh Kasus Terkini : COVID-19. Pandemi ini telah menyebabkan miliaran kasus dan jutaan kematian secara global, menunjukkan bagaimana penyakit baru dapat menyebar dengan sangat cepat. Flu Burung (H5N1). Kasus pada manusia yang meningkat di tahun 2024–2025, termasuk infeksi serius pertama di AS, dan penyebaran lintas spesies ke sapi dan kuda.

Campak dan polio. Penurunan cakupan imunisasi menyebabkan munculnya kembali kedua penyakit ini mewabah di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat. Mpox (Monkeypox): Wabah baru dan penyebaran lintas benua menegaskan bahwa penyakit zoonosis masih menjadi ancaman nyata.

Faktor Penyebab Muncul dan Kembalinya Penyakit

Beberapa faktor utama yang memicu munculnya kembali penyakit infeksi antara lain:

  1. Penurunan tingkat vaksinasi: Gerakan anti-vaksinasi dan akses vaksin yang tidak merata menyebabkan penyakit yang dapat dicegah kembali mewabah.
  2. Perubahan iklim: Memperluas habitat vektor penyakit seperti nyamuk, sehingga penyakit seperti malaria dan dengue menyebar ke wilayah baru.
  3. Perubahan pola hidup dan urbanisasi: Mobilitas penduduk, urbanisasi, dan interaksi manusia dengan satwa liar meningkatkan risiko zoonosis
  4. Resistensi antimikroba: Penggunaan antibiotik dan obat antimikroba yang tidak tepat menyebabkan mikroorganisme menjadi kebal, sehingga penyakit lebih sulit diobati.
  5. Globalisasi dan perjalanan internasional: Penyakit dapat menyebar dengan cepat lintas negara melalui perjalanan manusia dan perdagangan. Pergerakan manusia yang cepat dan masif memudahkan penyebaran penyakit dari satu negara ke negara lain.

Dampak Buruk

Penyakit-penyakit ini memberikan beban besar terhadap kesehatan masyarakat dan ekonomi. Pandemi COVID-19 menjadi contoh nyata bagaimana emerging disease dapat mengganggu sistem kesehatan dan perekonomian global secara signifikan.

Sementara itu, penyakit re-emerging seperti tuberkulosis yang resisten obat memperpanjang masa pengobatan dan meningkatkan biaya bagi masyarakat. Dampaknya meliputi biaya medis, gangguan ekonomi, dan stigma sosial, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penduduk di daerah miskin.

Terkait penyakit COVID-19, pada pertengahan tahun 2025  beberapa negara Asia seperti Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura mengalami peningkatan kasus COVID-19 dengan varian yang berbeda-beda.

Pemerintah Indonesia pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada meskipun kasus dan angka kematian relatif rendah. Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI Nomor SR.03.01/C/1422/2025 yang diterbitkan pada 23 Mei 2025, menegaskan pentingnya protokol kesehatan dasar, dan pengawasan ketat di pintu masuk internasional. Sementara vaksinasi booster COVID-19 tetap direkomendasikan untuk kelompok rentan.

Upaya Penanggulangan

Beberapa upaya penting dalam menghadapi penyakit emerging dan re-emerging di antaranya:

Surveilans kesehatan global: untuk deteksi dini dan respons cepat terhadap penyakit baru.Pengembangan vaksin dan terapi inovatif: Inovasi di bidang vaksin, seperti mRNA dan vaksin vektor virus, serta pengembangan obat baru.

Kolaborasi lintas disiplin dan kerjasama internasional: Kerja sama antara bidang imunologi, biologi struktural, epidemiologi, dan teknologi informasi.

Edukasi dan promosi kesehatan: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi, perilaku hidup bersih, dan sehat.

Emerging dan re-emerging diseases merupakan ancaman serius yang memerlukan kewaspadaan dan inovasi berkelanjutan. Penanganan penyakit ini tidak hanya menjadi isu medis, tetapi juga sosial, ekonomi, dan politik. Dengan surveilans yang kuat, riset terintegrasi, dan kerja sama global, dunia dapat lebih siap menghadapi ancaman penyakit di masa depan. Peran masyarakat dalam menjaga kesehatan tetap menjadi kunci utama untuk mencegah wabah berikutnya.

Penulis:Misdar Rawanita, S.Si.,M.Sc. Dosen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here