Mayat Pria Terapung di Irigasi Gegerkan Warga Pidie

Mayat Pria Terapung di Irigasi Gegerkan Warga Pidie
Junaidi (67) ditemukan terapung tidak bernyawa di saluran irigasi kecil di bawah jembatan sekitar pukul 16.00 WIB pada Jumat, (20/12/2024). Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Sigli— Warga Gampong Cot Usi, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie, digemparkan dengan penemuan jasad seorang pria terapung di saluran irigasi kecil di bawah jembatan sekitar pukul 16.00 WIB pada Jumat, (20/12/2024).

Jasad tersebut teridentifikasi sebagai Junaidi, pria berusia 67 tahun asal Gampong Tiba Raya, yang telah lama dikenal menderita asma kronis.

Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, Junaidi diduga terpeleset ke dalam saluran irigasi saat hujan deras. Kondisi irigasi yang memiliki lebar dua meter dan kedalaman air sekitar 80 sentimeter membuat korban terbawa arus sejauh kurang lebih 150 meter sebelum ditemukan oleh warga.

Baca juga: Dharma Wanita Persatuan Pidie Gelar Peringatan HUT ke-25

Kasatreskrim Polres Pidie, AKP Dedy Miswar, menjelaskan pihaknya menerima laporan dari Polsek sekitar pukul 16.30 WIB. Selanjutnya, tim gabungan dari Sat Reskrim Polres Pidie, Sat Intelkam Polres Pidie, dan Polsek Mutiara Timur langsung menuju lokasi kejadian.

“Saksi mata melaporkan bahwasanya ada satu jasad pria yang telungkup di lokasi aliran saluran irigasi di jalan Gampong Cot Usi,” kata Dedy.

Saiful Rhadi, anak kandung korban, memberikan keterangan kepada polisi bahwa ayahnya sering mengunjungi sawah di lokasi tersebut untuk mengawasi lahan miliknya. Saiful juga menjelaskan ayahnya menderita asma kronis selama sepuluh tahun, yang sering menyebabkan kesulitan bernapas.

Pada hari kejadian, Junaidi meninggalkan rumah sekitar pukul 16.00 WIB untuk memeriksa sawah seperti biasanya. “Anak kandung menceritakan bahwa ayahnya mengalami penyakit asma hingga kesulitan bernapas sudah dialami selama 10 tahun,” lanjut Dedy.

Setelah proses identifikasi selesai, jenazah korban dibawa pulang oleh pihak keluarga sekitar pukul 18.00 WIB. Keluarga memutuskan untuk tidak melakukan visum atau otopsi terhadap jenazah, dengan alasan telah mengikhlaskan kepergian almarhum sebagai musibah.

Junaidi kemudian dimakamkan di pemakaman umum Gampong Tiba Raya pada hari yang sama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here