Mau Beasiswa ke Korsel? Talkshow UIN Ar-Raniry Bocorkan Rahasianya

Mau Beasiswa ke Korsel? Talkshow UIN Ar-Raniry Bocorkan Rahasianya
Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Lebih dari 74 mahasiswa dari berbagai latar belakang mengikuti Talkshow Beasiswa dan Edutrip yang digelar secara daring pada Senin, (5/5/2025). 

Acara yang berlangsung mulai pukul 14.00 WIB ini merupakan hasil kolaborasi antara Schoters by Ruangguru dan International Office (IO) UIN Ar-Raniry, untuk memperluas wawasan peserta tentang peluang studi, edutrip, hingga karier internasional.

Tiga pembicara inspiratif hadir membagikan pengalaman mereka menembus dunia akademik dan kerja global. Audinda Virsa Leinia membuka sesi dengan memaparkan strategi mendapatkan beasiswa ke luar negeri. 

Ia menyebut pentingnya kesiapan akademik, jaringan internasional, serta peluang karier yang terbuka lebar di negara-negara dengan pertumbuhan penduduk rendah. 

“Ada potensi penghasilan lebih dari 16 kali lipat dibandingkan di Indonesia. Tapi yang tak kalah penting adalah semangat untuk kembali dan berkontribusi bagi negeri,” ujarnya.

Pengalaman langsung dari mahasiswa aktif turut memperkuat pesan yang disampaikan. Shabira Zakiya Saifullah, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UIN Ar-Raniry, yang tengah menempuh studi di Hoseo University, Korea Selatan, membagikan kisahnya memperoleh Beasiswa King Sejong Institute Foundation. 

Baca jugaUIN Ar-Raniry Cuma Dapat 400 Kuota Beasiswa KIP Tahun Ini

Ia menguraikan proses seleksi yang meliputi pengajuan berkas, penulisan esai, hingga wawancara. Selain itu, Shabira juga berbagi realita adaptasi di Korea—dari cuaca ekstrem, selera makanan, hingga pentingnya kesiapan bahasa dan rencana keuangan yang matang.

Sementara itu, Aldis Peristiwi Dari, alumni Ilmu Politik FISIP UIN Ar-Raniry yang kini bekerja sebagai interpreter di Gyeonggido, Korea Selatan, menggarisbawahi pentingnya memanfaatkan peluang global. 

Ia memperkenalkan sejumlah beasiswa populer seperti GKS dan program magang dari universitas-universitas ternama Korea. Ia mendorong mahasiswa untuk aktif membangun jejaring diaspora Indonesia, sembari tetap menjaga identitas budaya dan nilai agama. 

“Jangan takut gagal. Kuncinya adalah terus belajar, bangun komunitas, dan kuasai bahasa sedini mungkin,” pesannya.

Acara yang berlangsung interaktif ini dimoderatori oleh Rafika Qurrata A’yun bersama Ummu Aiman yang memandu sesi tanya jawab. Talkshow dibuka oleh Ketua Student Volunteer IO UIN Ar-Raniry, Deskananda, dan dilanjutkan dengan pengenalan tim relawan oleh Bangkit Saputra, yang menjelaskan kiprah mereka dalam mendukung program internasionalisasi kampus.

Suri Wahyuni dari International Office menyampaikan apresiasi kepada para narasumber, peserta, dan seluruh panitia. Ia berharap talkshow ini menjadi pemantik semangat mahasiswa untuk menjelajahi dunia pendidikan internasional. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here