Mardiana, Korban Terseret Banjir di Juli Santri Dayah Blangblahdeh

mardiana
Tikungan tempat Mardiana dan adiknya terseret arus banjir di Km 24, Gampong Krueng Simpo, Juli, Bireuen, Sabtu (8/3/2025) pukul 18.00 WIB. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Bireuen—Mardiana (17) yang menjadi korban terseret banjir luapan di kilometer 24 jalan Bireuen-Takengon, Dusun Mina, Gampong Krueng Simpo, Juli, merupakan santri Dayah Al Madinatuddiniyah Babussalam Blang Bladeh, Kecamatan Jeumpa, Bireuen.

Dara tersebut bersama adiknya, Rina Fitri, siswi kelas V MIN Lamkuta, Jangka, pada saat kejadian, sedang dalam perjalanan pulang ke Blang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.

Baca: Terobos Banjir, 2 Remaja Putri Hilang Digerus Luapan di Juli

Sudah beberapa waktu orangtua Mardiana dan Rina Fitri yang bernama Mulyadi dan Rosdiana, menetap di Keude Blang Rakal. Di sana mereka bekerja sebagai pedagang.

Mardiana dana adiknya selama ini tinggal bersama nenek dan makcik mereka di Meunasah Krueng, Kecamatan Jangka. Sesekali mereka pulang ke Blang Rakal, bila musim liburan tiba.

Pada liburan Ramadan 1446 Hijriah, mereka pulang ke Blang Rakal. Di sana mereka mengisi hari-hari libur sepanjang Ramadan.

Pada Sabtu pagi, Mardiana dan adiknya pulang ke Meunasah Krueng untuk sebah keperluan. Sorenya mereka kembali ke Blang Rakal.

Hujan deras yang mengguyur Bireuen membuat munculnya limpahan air deras yang memintas bengkolan km 24 di lintas nasional Bireuen-Takengon. Seluruh kendaraan baik roda dua, empat, enam, 10, telah berhenti dari dua arah. Langit gelap, karena mendung masih terus menutupi kawasan tersebut. Hujan disertai petir tak kunjung reda. Hingga pukul 18.00 WIB, hujan tidak kunjung berhenti

Bilamana pengguna jalan lainnya tidak berani menerobos aliran air bercampur lumpur, tidak demikian Mardiana. Sembari membonceng adiknya, dara tersebut nekat menerobos.

Ia gagal, sepeda motornya terjatuh. Dia dan adiknya, berikut motor yang mereka kendarai terseret arus kencang. Mereka jatuh ke jurang. Kejadian tersebut terjadi sangat cepat. di tengah gelap, pengguna jalan yang ada di sana, hanya bisa berteriak.

Kedua dara tersebut diseret arus, menghilang dalam hutan di bawah jurang. Jenazah Rina Fitri ditemukan beberapa jam kemudian, satu kilometer dari titik kejadian. Sedangkan Mardiana belum ditemukan.

Jasad Rina Fitri telah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gampong Meunasah Krueng, Jangka, Minggu (9/3/2025) pagi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here