Mantra Pawang Hujan Kalah Dengan Doa Rakyat Aceh

Pawang hujan pt wika gedung
Seorang pawang hujan sedang melakukan ritual mengusir hujan di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya,Banda Aceh, Selasa sore (27/8/2024) . Usai ritual, hujan turun deras mengguyur Kota Banda Aceh. Foto: Screenshoot video amatir.

Komparatif.ID, Banda Aceh– Aksi pawang hujan yang menggelar ritual di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, kalah dengan doa rakyat Aceh yang telah lama menanti hujan lebat.

Warga Aceh, khususnya di Aceh Besar, telah lama mengalami krisis air akibat kemarau panjang dan cuaca ekstrim. Pemkab Aceh Besar pun harus membagikan air bersih gratis kepada warga terdampak kekeringan di Kecamatan Lhoknga.

Baca: Usai Pawang Hujan Beraksi, Hujan Lebat Guyur Banda Aceh

Sejumlah warga yang menanggapi aksi perempuan yang sedang melakukan ritual mengusir hujan, Selasa sore (27/8/2024) di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, yang menjadi tempat pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut, mengatakan mantra seorang pawang, tak dapat mengalahkan dua puluhan ribu warga Banda Aceh dan Aceh Besar.

Baca: Terdampak Kekeringan, Lhoknga Kekurangan Air Bersih

“Kami telah lama berdoa meminta hujan. Bahkan telah Salat Istisqa. Allah tentu mendengar doa kami,” sebut Ijal, warga Lhoknga, Aceh Besar.

Hal serupa disampaikan oleh Rahmad Maulidin, warga Banda Aceh. Pria penggemar klub Real Madrid tersebut menyebutkan ilmu klenik perempuan yang melakukan ritual di dalam stadion, tidak berarti apa-apa di hadapan lautan doa rakyat Aceh.

Sejumlah warga lainnya, menyikapi peristiwa pawang pengusir hujan di Stadion Harapan Bangsa, dengan candaan. Mereka menilai pawang “BKO” seringkali tak bisa menaklukkan Aceh.

Seperti diberitakan sebelumnya, sesosok pawang hujan yang diduga Rara Istiati Wulandari, beraksi di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya, Banda Aceh, beraksi pada Selasa sore (27/8/2024) sore. Perempuan bermasker putih tersebut terlihat berjalan hilir mudik di lintas track atletik di tepi lapangan bola sembari memainkan ritual mengusir hujan.

Seorang pria merekam aksi tersebut sembari menyebut nama “Mbak Rara.”

“Cuaca mendung. Aci ta-eu ék jibleut uroe jeut ta adè padé (cuaca mendung, kita lihat apakah matahari akan terik, bisa jemur padi)” celetuk si perekam video sembari terus mengabadikan aksi pawang hujan berjenis kelamin perempuan itu.

Video amatir yang merekam aktivitas ritual mengusir hujan yang diduga dilakukan oleh Rara, diposting di media sosial. Tidak lama kemudian hujan deras disertai angin kencang melanda Banda Aceh.

Video pawang hujan yang menggelar ritual tersebut pun menjadi viral. Warga Aceh mengecam aksi pawang hujan itu.

Aksi pawang hujan tersebut dinilai tidak sesuai keacehan yang kental dengan syariat Islam.

Sejumlah sumber pemerintah yang dihubungi Komparatif.ID, mengaku tidak tahu menahu dengan keberadaan pawang hujan itu. Mereka pun bertanya juga siapa yang membawa dan untuk apa?

“Pembukaan PON kan masih beberapa hari ke depan? Lagian untuk apa pawang dibawa?” Sebut seorang pejabat pemerintah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here