Maling di Medan Curi Besi Cor Kuburan

maling di Medan
maling di Medan sudah tidak ada obatnya lagi. Pada Sabtu (6/1/2024) mereka merusak 10 kuburan dan mencuri besi coran di TPU Timbang Langkat, Desa Mencirim, Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatra Utara. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, MedanMaling di Medan memang lain dari pada yang lain. Bila sebelumnya mereka terkenal nekat dengan mencuri pagar rumah warga, kini justru mencuri besi cor kuburan.

Maling di Medan mencuri besi cor kuburan terjadi di TPU Timbang Langkat, Desa Mencirim, Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatra Utara. Para maling merusak 10 kuburan, demi mengambil besi yang ditanam di dalam beton.

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (6/1/2024). Menurut pengakuan warga, para maling beraksi pada pukul 01.00 WIB, tatkala warga sedang tidur.

Baca: Review Waktu Mahgrib; kembalinya Arwah Wati

Aksi maling curi besi co kuburan membuat warga heboh. Mereka tak habis pikir dengan perilaku maling di Medan, yang kian hari bertambah bejat.

Demi mendapatkan besi coran, para pencuri nekat menghancurkan kuburan. Bahkan ada tembok pusara yang hancur total, termasuk nisan tempat nama allahyarham dituliskan.

Maling di Medan Tak Ada Obat

Aksi para maling tersebut mengundang komentar beragam dari warganet. Sejumlah netizen menyebutkan kalau maling di Medan sudah tidak ada obatnya. Penegak hukum pun sepertinya tidak mampu menghalau para pelaku kriminal di Kota Medan dan sekitarnya.

Kenekatan maling di Kota Medan sudah terkenal hingga ke Malaysia. Mereka mencuri apa pun. Bila tidak bisa masuk ke rumah orang, mereka akan menggergaji pagar dan pintu gerbang. Kemudian menjualnya ke tukang loak.

Apa pun akan dicuri di sana, bahkan memarkirkan kendaraan di halaman tidaklah aman. Bila tidak berhasil menggondol kendaraan, pencuri akan mencuri ban kendaraan.

Maraknya narkoba seperti sabu-sabu, ekstasi, ganja, lem cap kambing, telah meningkatkan angka kriminalitas di sana.

Bahkan, Kota Medan tidak aman pada malam hari. “Jangan berkeliaran di Kota Medan pada malam hari. Terlalu banyak begal dan penjahat kambuhan,” sebut Marpaung, dalam sebuah komentarnya di Facebook.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here