Anda bisa terlihat seperti seorang pejuang yang sedang bersiap untuk berperang. Atau mungkin Anda ingin dikelilingi oleh bunga dan mengenakan gaun pengantin. atau bahakn ingin terlihat seperti permaisuri dari kerajaan abad pertengahan?
Kini semua mimpi-mimpi tersebut dapat terkabul dengan magic avatars.
Magic avatars dibuat melalui aplikasi bernama Lensa. Dimiliki oleh Prisma Labs, Lensa memungkinkan pengguna mengunggah foto diri mereka sendiri, membayar biaya, dan, dalam beberapa menit, mengunduh foto diri mereka sendiri dalam segala jenis pengaturan yang aneh.
Magic avatars tersebut dengan cepat mendapatkan popularitas di kalangan pengguna media sosial, dan selebritas termasuk Chance the Rapper, Michaela Jaé Rodriguez, dan Taraji P. Henson.
Tapi sementara foto-foto yang dihasilkan AI telah menjadi hit bagi sebagian orang, yang lain mengatakan aplikasi semacam ini mencuri uang dari kantong seniman manusia.
Inilah yang perlu anda ketahui tentang avatar ajaib ini, dan bagaimana Prisma Labs menanggapi peringatan tentang hal tersebut.
Apa itu Magic Avatars?
Mode terbaru ini dimulai dengan Stability AI, perusahaan yang menciptakan model jaringan yang disebut difusi stabil. Model menggunakan data internet untuk menghasilkan gambar dari teks.
Lensa menggunakan salinan model difusi stabil, yang memungkinkan pengguna mengunggah foto mereka sendiri dan menunggu saat aplikasi membuat gambar yang dipersonalisasi.
Model-model ini lalu dilatih menggunakan LAION 5B, kumpulan data besar dengan pasangan gambar-teks.
Prosesnya memakan waktu rata-rata 10 menit, dan melibatkan 120 juta miliar operasi matematis untuk menganalisis foto.
Prisma Labs, induk Lensa mengatakan foto pengguna yang diunggah langsung dihapus permanen dari server mereka untuk menjaga privasi.
“Setiap kali pengguna membeli paket avatar baru, prosesnya berulang dari awal, itulah mengapa kami meminta Anda mengunggah foto setiap kali Anda meminta paket baru,” kata Lensa di situs webnya.
Gambar seperti yang dihasilkan oleh Lensa dimulai dengan sesuatu yang disebut AI generatif, atau sekelompok model, kata Yaron Inger, salah satu pendiri dan chief technology officer di Lightricks, sebuah perusahaan yang menghasilkan gambar serupa yang dihasilkan AI dan merancang Facetune.
Baca Juga: Dipimpin Chatbot, Partai Sintetis Denmark Bersiap Ikut Pemilu
Seniman Ingatkan Tidak Menggunakan Gambar yang Dihasilkan Magic Avatars
Ada diskusi serius seputar gambar-gambar AI magic avatars ini, terutama argumen bahwa Lensa telah mencuri dari seniman sungguhan yang mencoba mencari nafkah melalui gambar-gambar mereka.
Pada 4 Desember lalu, salah satu postingan di Facebook yang telah dibagikan lebih 50.000 kali berpendapat bahwa aplikasi tersebut menggunakan karya seni berhak cipta dari pencipta di seluruh dunia.
Hal ini diperkirakan karena AI yang dibuat Lensa tidak menciptakan karya baru, namun menyalin dan menggabungkan karya-karya seni milik seniman.
Namun di halaman FAQ-nya Lensa menepis hal tersebut, aplikasi besutan Prisma Labs ini mengatakan bahwa jaringan yang digunakan aplikasi mampu mengenali pola dan hubungan antara gambar dan deskripsi teks, bukan seni individual. AI kemudian dapat menerapkan teknik untuk menghasilkan konten baru.
“Setelah pelatihan selesai, AI tidak mengacu pada kumpulan data asli, sebaliknya, itu menerapkan prinsip-prinsip yang diperoleh yang telah dikembangkannya ke proses penciptaan lebih lanjut. Oleh karena itu, keluarannya bukanlah replika dari karya seni seniman tertentu,” kata Lensa
Yaron Inger CTO Lightricks mengatakan, perusahaannya telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah keamanan di kalangan pengguna.
“Pada dasarnya kami memantau semua yang terjadi melalui sistem kami dan memastikan bahwa orang hanya membuat konten yang sesuai,” katanya.
Dia juga tidak melihat aplikasi sebagai ancaman bagi artis dan pencipta. Padahal menurutnya justru sebaliknya.
“Menurut saya, model-model magic avatars ini memberikan banyak kekuatan bagi penciptanya, ini memungkinkan orang untuk merayakan apa yang dibuat seniman lain dan tidak menyalinnya,” kata Inger.
Disadur dari scmp.com