Komparatif.ID, Banda Aceh— Pameran lukisan yang digelar Pekan Kebudayaan Aceh (PKA 8) di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh, Kamis (9/11/2023) tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan kreativitas seniman Aceh, tetapi juga menjadi ruang kolaborasi seniman dari berbagai daerah di Indonesia.
Dalam acara yang berlangsung hingga 10 November ini, lebih dari 50 lukisan seniman Aceh dan sejumlah karya impresif dari seniman daerah lain, seperti Bantul, Jogja, dan Makassar, menghiasi ruang pameran.
Kolaborasi lintas daerah ini menciptakan beragam tema dalam lukisan-lukisan yang dipamerkan. Mulai dari menggambarkan keberanian pahlawan Aceh, kekayaan rempah-rempah lokal, hingga mengangkat keindahan alam Aceh, setiap karya memancarkan keunikan dan keindahan tersendiri.
“Saya merasa sangat terhormat bisa berpartisipasi dalam acara ini. Melalui lukisan ini, kami mencoba menggambarkan persatuan Indonesia dan kekayaan budaya yang dimiliki setiap daerah. Aceh memiliki keindahan alam dan sejarah yang luar biasa, dan kami berusaha mengabadikannya dalam karya kami,” ujar seniman asal Jogja Siti Nurjanah.
Baca juga: Wali Nanggroe Usul Bangun Museum Rempah
Pameran ini juga menjadi peluang bagi seniman muda Aceh untuk belajar dari pengalaman dan teknik seniman-seniman berpengalaman dari luar daerah. Mereka mendapatkan kesempatan untuk bertukar ide dan wawasan, menciptakan suasana yang penuh inspirasi dan kreativitas.
“Kami sangat bersemangat melihat antusiasme seniman muda Aceh dalam mengekspresikan ide-ide mereka. Kolaborasi ini membantu memperluas pandangan mereka tentang seni dan membawa semangat baru dalam berkarya,” kata Restu Wardana, salah seorang juri lomba pameran lukisan.
Pameran dan lomba lukisan dalam PKA 8 tidak hanya menghadirkan keindahan visual, tetapi juga menggambarkan semangat persatuan dan keragaman budaya Indonesia. Acara ini memberikan inspirasi bagi para pengunjung untuk lebih menghargai seni dan budaya, sambil merayakan keberagaman yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia.