Pendapatan Naik, Kok Laba Bank Aceh Syariah Malah Jeblok 16%?

bank aceh syariah
Salah satu desain Kantor Pusat Bank Aceh Syariah yang berkonsep seulanga bertumbuh. Gambar disitat dari situs website: contructionlpusasia.com

Komparatif.ID, Banda Aceh–Bank Aceh Syariah (BAS) mencatatkan laba bersih senilai RP33,47 miliar dalam dua bulan pertama tahun ini. Catatan tersebut turun 16,11% secara tahunan (year-over-year/yoy) dari capaian hingga akhir Februari 2023 senilai Rp39,90 miliar.

Demikian data yang tersaji dalam Laporan Posisi Keuangan PT Bank Aceh Syariah Februari 2024, yang disitat Komparatif.ID, Minggu (7/4/2024).

Tergerusnya pendapatan perusahaan berbanding terbalik dengan kinerja top line perusahaan, yang mana Bank Aceh Syariah mencatatkan pendapatan Rp 368,77 miliar dari penyaluran dana, naik 6,52% dari semula hanya Rp346,20 miliar.

Baca: Kinerja Bank Aceh Syariah (BAS) Melempem, Kualitas Kredit Turun

Pendapatan Bank Aceh Syariah setelah distribusi bagi hasil naik tipis menjadi Rp289,01 miliar dari semula Rp286,06 miliar.

Akan tetapi laba operasional perusahaan turun 15% tersisa Rp42,19 miliar akibat membengkaknya sejumlah pos beban pendapatan dan operasional selain dari penyaluran dana.

Dalam dua bulan pertama 2024, beban tenaga kerja yang mana termasuk gaji di dalamnya, naik 19% menjadi Rp 120,50 miliar. Sebelumnya hingga akhir Februari 2023, beban tenaga kerja perusahaan hanya Rp 101,24 miliar.

Selanjutnya, beban provisi juga tercatat mengalami kenaikan 13% menjadi Rp22,90 miliar. Lalu ada juga beban lainnya yang meningkat 20% menjadi Rp 89,01 miliar hingga akhir Februari 2024.

Kenaikan fantastis beban tersebut pada akhirnya ikut menggerus laba bersih perusahaan.

Hingga 29 Februari 2024, aset perusahaan tercatat naik 5,66% menjadi Rp27,41 triliun. Kenaikan tersebut utamanya ditopang oleh segmen pembiayaan yang naik 55% menjadi Rp7,52 triliun. Akan tetapi segmen kredit atau pinjaman syariah BAS yang merupakan motor utama kinerja perusahaan anjlok 9,26% menjadi Rp 11,24 triliun.

Ekuitas BAS tercatat naik tipis 3,26% menjadi Rp 3,68 triliun pada akhir Februari 2024.

Tim riset Komparatif.ID

Catatan redaksi: Artikel ini dilarang dikutip, disadur dalam bentuk apa pun, sebelum 12 Mei 2024.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here