Komparatif.ID, Meureudu— Kebakaran hebat melanda kawasan Pasar Simpang Empat Nyong, Gampong Dayah Nyong, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, pada Selasa (4/2/2025) dini hari.
Sebanyak sepuluh toko dan satu unit bangunan permanen ludes dilahap api, dengan total kerugian yang ditaksir mencapai Rp 1 miliar. Insiden ini terjadi sekitar pukul 00.10 WIB dan diduga berasal dari arus pendek listrik di sebuah toko yang menjual kebutuhan bahan pokok.
Api dengan cepat menjalar ke bangunan di sekitarnya, yang sebagian besar berkonstruksi kayu dan menyimpan barang-barang mudah terbakar.
Kapolres Pidie Jaya AKBP Ahmad Faisal Pasaribu melalui Kapolsek Bandar Baru Ipda Rifky menjelaskan percikan api pertama kali terlihat di toko milik Anwar dan Putra yang bergerak di bidang jasa fotokopi.
Percikan tersebut kemudian membesar dan merembet ke bangunan lain, mempercepat penyebaran api yang semakin sulit dikendalikan.
Baca juga: Kebakaran Los Angeles: Korban Bertambah, Api Masih Sulit Dipadamkan
Kepanikan melanda kawasan sekitar ketika api mulai menghanguskan toko-toko yang menyimpan bahan-bahan mudah terbakar seperti gas, minyak eceran, pupuk, alat kelontong, serta peralatan kantor dan dapur.
Pihak kepolisian bergerak cepat dengan menghubungi pemadam kebakaran, mendatangi lokasi kejadian, serta mengamankan area terdampak. Koordinasi juga dilakukan dengan PLN Rayon Beureunuen untuk memutus aliran listrik guna mencegah risiko lanjutan.
Tujuh unit pemadam kebakaran dari Kecamatan Trienggadeng dan Pidie Jaya diterjunkan untuk menjinakkan kobaran api. Personel TNI dari Koramil turut bersinergi dengan petugas pemadam dan masyarakat dalam upaya pemadaman yang berlangsung hingga pukul 01.40 WIB.
“Tujuh unit pemadam dari Kecamatan Trienggadeng dan Pidie Jaya dikerahkan baru tiba di lokasi dan Personel TNI dari Koramil turut bersinergi bersama petugas pemadam dan masyarakat berusaha memadamkan api berlangsung hingga pukul 01.40 WIB,” terang Rifky, Selasa (4/2/2025).
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, dampaknya sangat dirasakan oleh para pemilik toko yang kehilangan seluruh barang dagangan mereka.
