Keterbatasan Alat Hambat Penangan Karhutla Aceh

Keterbatasan Alat Hambat Penangan Karhutla Aceh Ilustrasi: Komparatif.ID.
Ilustrasi: Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Penanganan dan pencegahan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Aceh terkendala sulitnya mengakses lokasi serta terbatasnya peralatan pemadaman.

Hal tersebut disampaikan Plh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh Muhammad Daud dalam keterangan resminya, Sabtu (27/7/2024).

“Peralatan pemadam kebakaran yang kita miliki masih terbatas, terutama untuk menangani kebakaran lahan gambut,” ungkapnya.

Padahal sejak awal tahun kasus karhutla di Aceh diprediksi akan sangat tinggi, terutama pada bulan Juni hingga Agustus. Prediksi tersebut sesuai dengan laporan BMKG yang menyebutkan musim kemarau tahun ini lebih panjang dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kita sudah memprediksi bahwa potensi karhutla di Aceh akan sangat tinggi, terutama pada Juni hingga Agustus. Ini sesuai dengan prediksi BMKG yang menyebutkan musim kemarau tahun ini lebih panjang,” lanjutnya.

Baca juga: Kerusakan Tutupan Hutan Picu Banjir di Aceh Tenggara

Untuk itu, Daud menjelaskan DLHK Aceh telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah dan menanggulangi karhutla, mulai dari sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya karhutla dan pentingnya menjaga lingkungan hingga pemantauan titik panas secara rutin menggunakan teknologi satelit.

“Kita juga melakukan pemantauan titik panas secara rutin menggunakan teknologi satelit,” ujarnya.

Selain keterbatasan alat, Daud menyebut salah satu kendala lain yang mempersulit penanganan karhutla banyak lokasi kebakaran yang sulit dijangkau, terutama di daerah-daerah pedalaman.

DLHK Aceh menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBA), TNI, Polri, dan masyarakat untuk menangani dan mencegah terjadinya karhutla.

Untuk mengatasi masalah karhutla secara jangka panjang, DLHK Aceh mengambil beberapa langkah penting. Langkah-langkah ini termasuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan menghindari pembukaan lahan dengan cara dibakar.

DLHK Aceh juga mendorong masyarakat untuk mengembangkan pertanian berkelanjutan yang tidak merusak lingkungan, serta memperkuat kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here