Kementerian PUPR Turun ke Aceh Tinjau Titik Venue PON

Kementerian PUPR
Kadispora Aceh Dedy Yuswadi. Foto: Dok. Dedy.

Komparatif.ID, Banda Aceh—Kementerian PUPR dalam dua hari ini sedang meninjau sejumlah titik venue PON XXI di Provinsi Aceh. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh, Dedy Yuswadi, Jumat (12/5/2023) mengatakan 13 venue PON yang berada di Aceh akan direhab.

Kepada Komparatif.ID, Dedy Yuswadi mengatakan sampai saat ini belum ada pembangunan baru main venue. Meskipun demikian semua bahan dokumen basic design telah diminta oleh Kementerian PUPR dan telah lama diserahkan oleh Dispora Aceh.

Dedi juga menjelaskan, bila main venue dibangun baru, menurut keterangan PUPR, dapat dilakukan dalam rentang waktu 16 sampai 18 bulan sebelum PON dilaksanakan.

Baca: Pulang Dinas Tanam Melon, Polisi Ini Jadi Jutawan

“Apakah akan dibangun baru, saya belum mendapatkan kabar. Tapi yang pasti 13 venue akan direhab supaya sesuai dengan persyaratan PON XXI Aceh-Sumut,” sebut Dedy yang ditemui di ruang kerjanya di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh, Banda Aceh.

13 venue yang akan direhab oleh Kementerian PUPR, dilakukan pada bulan September 2023. Untuk bidang sarana prasarana di Aceh, berada di bawah tanggung jawab Dinas Perkim dan PUPR. Dispora hanya bertugas menyiapkan dokumen dan administrasi.

Perihal lokasi pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut, belum ada perubahan. Baik jadwal maupun tempat. Di Aceh daerah yang telah ditunjuk sebagai tempat penyelenggaraan pertandingan yaitu Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Bener Meriah-Aceh Tengah, dan Pidie sebagai alternatif.

“Pidie disiapkan sebagai alternatif. Makanya pihak Kementerian PUPR meninjau venue di sana seperti arung jeram, lapangan sepatu roda dan Stadion Blang Asan,” terang Dedi.

Ia membantah isu yang berkembang tentang usulan Aceh meminta penundaan PON. Sampai saat ini tidak ada selembar suratpun dari Aceh yang meminta penundaan PON. Hanya saja pada sebuah rapat di Medan, secara lisan pihaknya pernah menyampaikan bila boleh, sebaiknya PON XXI ditunda. Namun saat itu Menpora menyebutkan keputusan ditunda atau tidak ada di tangan Presiden.

“Jadi saya sampaikan secara informal ketika rapat di Medan, Sumut. Secara resmi Pemerintah Aceh tidak pernah mengajukan penundaan PON XXI,” terangnya.

Ia juga menjelaskan, dalam konteks PB PON Wilayah Aceh, Kadispora bertugas sebagai Ketua Bidang Pertandingan. Namun secara administrasi, berada di garis depan dalam membangun komunikasi dengan PB PON dan Pemerintah Pusat.

“Intinya sampai saat ini penyelanggaraan PON XXI masih sesuai rencana awal. Tidak ada penundaan. Belum ada informasi apakah main venue akan dibangun baru. Tapi yang pasti semua venue akan direhab,” imbuhnya.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here