Kekeringan Ancam Ketahanan Pangan Barsela

Nurchalis Minta Pemerintah Segera Bertindak

Kekeringan Ancam Ketahanan Pangan Barsela Nurchalis Minta Pemerintah Segera Bertindak Wakil Ketua DPW Nasdem Aceh, Nurchalis. Foto: HO for Komparatif.ID.
Wakil Ketua DPW Nasdem Aceh, Nurchalis. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Kekeringan yang melanda Kabupaten Nagan Raya dalam dua bulan terakhir menyisakan dampak serius bagi para petani setempat. Menghadapi musim kemarau yang berkepanjangan, suplai air yang sangat vital bagi area persawahan mengalami penurunan drastis.

Situasi ini memaksa petani untuk menunda atau bahkan membatalkan aktivitas bertani mereka. Beberapa di antara mereka yang sudah terlanjur menyemai benih kini harus menghadapi kemungkinan gagal panen.

Wakil Ketua DPW NasDem Aceh, Nurchalis menyebut kekeringan ini menyebabkan penurunan drastis suplai air ke area persawahan yang berpotensi memicu krisis pertanian.

Anggota DPRA terpilih itu menjelaskan kondisi ini kian genting, mengingat wilayah Nagan Raya dikenal sebagai salah satu lumbung padi utama di kawasan Barat Selatan Aceh (Barsela).

“Kalau persoalan ini tidak segera direspon secara cepat, jelas akan mengakibatkan penurunan produksi beras di Nagan Raya. Tentunya ini juga akan berdampak signifikan terhadap ketahanan pangan Nagan Raya dan Barsela,” ungkap Nurchalis, Senin (29/7/2024).

Nurchalis menekankan tindakan cepat dan tepat dari pihak terkait sangat diperlukan. Ia meminta Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, khususnya Dinas Pertanian dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), untuk segera turun tangan dan menangani persoalan kekeringan ini.

Baca juga: Keterbatasan Alat Hambat Penangan Karhutla Aceh

“Kami meminta Pemkab khususnya Dinas Pertanian dan Dinas PUPR untuk segera menanggulangi persoalan kekeringan yang mengancam nasib para petani di Nagan Raya. Petugas dari Dinas terkait harus segera turun ke lokasi,” lanjutnya.

Politisi NasDem itu meminta evaluasi dan pemetaan situasi harus segera dilakukan untuk merumuskan kebijakan untuk mengatasi masalah ini dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

“Petakan persoalan agar bisa segera mengambil kebijakan yang cepat dan tepat sebagai jalan keluar. Kita juga meminta Pemerintah Aceh untuk ikut memberi atensi serius atas persoalan kekeringan yang dihadapi oleh para petani di Nagan Raya,” ujarnya.

Nurchalis menilai jika persoalan kekeringan tidak segera direspon dengan cepat dampaknya akan sangat serius. Penurunan produksi beras di Nagan Raya akan berimbas langsung pada ketahanan pangan daerah tersebut dan kawasan Barsela secara umum.

Selain itu, situasi ini juga akan mempengaruhi kondisi ekonomi para petani yang akan mengalami kerugian besar akibat gagal panen. Karena itu, menurutnya pemerintah harus hadir dan memberikan solusi yang konkret.

“Kalau persoalan ini tidak segera direspon secara cepat, jelas akan mengakibatkan penurunan produksi beras di Nagan Raya. Tentunya ini juga akan berdampak signifikan terhadap ketahanan pangan Nagan Raya dan Barsela,” kata Nurchalis

Selain itu, ia juga mengungkapkan kekhawatirannya mengenai infrastruktur pengairan di Nagan Raya yang saat ini banyak tidak berfungsi secara optimal. Infrastruktur seperti bendungan dan sistem irigasi yang tidak berfungsi dengan baik menyebabkan penurunan produktivitas pertanian dan perkebunan di daerah tersebut.

“Karena itu kami meminta semua stakeholder khususnya Pemkab Nagan dan Pemerintah Aceh dapat menyusun rencana revitalisasi infrastruktur pengairan tersebut. Agar status Nagan Raya sebagai salah satu lumbung padi di Aceh dapat dikembalikan,” pungkas Nurchalis.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here