Komparatif.ID, Banda Aceh—Aceh kaya nilam. Komoditas minyak nilam di Aceh setiap tahun sebesar 300 ton. Oleh karena itu Aceh sangat potensial untuk pengembangan industri skincare.
Demikian disampaikan oleh Kepala ARC-PUIPT Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala (USK) Syaifullah Muhammad, Selasa (4/7/2023) saat berbicara pada Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BP)M) se-Sumatra, yang digelar di Hotel The Pade, Banda Aceh.
Di hadapan peserta rakor tersebut Syaifullah mengatakan Atsiri Research Centre Universitas Syiah Kuala (ARC-USK) telah memiliki pengalaman selama tujuh tahun dalam pengembangan inovasi berbasis ilmu pengetahuan (knowledge based innovation)pada sektor pengembangan berbagai produk turunan nilam seperti parfum dan serum antiaging.
Baca: Minyak Nilam Aceh Bernilai Tinggi
Syaifullah mengatakan, dengan jumlah pegostemon cablin benth yang begitu luas ditanam, cukup 20 persen saja dari 300 ton minyak nilam yang dikembangkan sebagai secara industrial, maka industri skincare akan bergeliat di Serambi Mekkah.
Sesuai dengan koleksi data Komparatif.ID, luas lahan nilam di Aceh 1.212 hektare. 871 hektare telah produktif. Sentra tumbuhan semak tersebut berada di Gayo Lues, Aceh Selatan, Aceh Jaya, Nagan Raya, Tamiang, Aceh Utara, Bener Meriah.
Sejak 2016 ARC telah melakukan inovasi hulu-hilir melalui berbagai penelitian dengan dukungan competitive grant dari berbagai kementrian dan lembaga, antara lain Kementrian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), LPDP Kementrian Keuangan, Kementrian Koperasi dan UKM serta beberapa lembaga terkait lainnya.
“ARC memiliki 57 profesor-doktor dari berbagai disiplin ilmu yang mendedikasikan iptek dari perguruan tinggi untuk dimanfaatkan pada rantai huku-hilir industri atsiri khususnya nilam di Aceh,” urai Syaifullah.
Syaifullah menjelaskan bahwa ARC-USK juga secara rutin melakukan perbagai pelatihan dengan untuk masyarakat petani, penyuling nilam serta generasi milenial dalam mengembangkan produk turunan nilam dan proses komersialisasinya.