Komparatif.ID, Serang— Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan mengklaim pihak tidak menolak permintaan pendampingan saat Ilyas Abdul Rahman (48) warga Aceh pemilik rental Makmur Jaya Rental, mengejar mobil miliknya hingga ke Rest Area Tol Tangerang-Merak.
Ilyas lalu kemudian ditembak dan meninggal karena tidak mendapatkan pendampingan polisi di Rest Area Tol Tangerang-Merak, kilometer 45, Kecamatan Jayanti, Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2025) sekitar pukul 04.30 WIB.
Kapolsek Cinangka itu berkilah alasan prosedural yang membuatnya menolak permintaan pendampingan tersebut. Ia menyebut pihaknya meminta dokumen legalitas dan identitas kendaraan yang hendak ditarik namun tidak bisa ditunjukan korban.
“Akan tetapi yang bersangkutan karena memburu waktu tidak sempat menunjukkan dokumen yang diminta petugas,” ujarnya, Minggu (5/1/2024).
Baca juga: Oknum TNI AL Pelaku Penembakan Warga Aceh Tergiur Mobil Murah
Iwan mengatakan permintaan dokumen adalah prosedur standar agar tindakan kepolisian memiliki dasar hukum yang jelas dan untuk menghindari potensi pelanggaran hukum.
Ia menambahkan Polsek Cinangka tidak menolak permintaan pendampingan dari siapapun, tetapi polisi tidak akan melanggar aturan, terutama jika tindakan tersebut termasuk upaya paksa seperti penyitaan kendaraan.
“Polsek Cinangka tidak menolak permintaan pendampingan dari siapapun. Tapi polisi juga tidak mau melanggar aturan. Apalagi ini berupa upaya paksa,” pungkas Kapolsek Cinangka.
Sementara itu, putra korban Agam Nasruddin membantah penjelasan yang disampaikan Iwan.
Agam mengatakan kelompok yang diduga pelaku penembakan berada sekitar dua hingga tiga kilometer dari Mapolsek Cinangka pada saat laporan dibuat. Menurutnya, kelompok itu berhenti cukup lama, sekitar 30 menit, di lokasi yang mereka tunjukkan.
Agam menegaskan keluarga mereka membawa dokumen lengkap seperti STNK asli, BPKB asli, dan surat penyerahan kendaraan dari rental mobil.
Meski memiliki dokumen lengkap, Agam mengatakan polisi tetap tidak mau langsung bertindak dan meminta mereka untuk mengambil kendaraan sendiri. “Mereka (polisi) meminta kami ambil sendiri dan setelah diambil baru diantar ke Polsek Cinangka,” tuturnya.
Selain itu Agam mengaku tidak berani mendekati kelompok yang membawa kabur mobil rental tersebut karena di Pandeglang mereka telah menunjukkan senjata api saat dikejar.
“Gimana saya berani ke sana, di Pandeglang saja pelaku menunjukkan senjata api,” pungkasnya.