Jumlah Santri di Bireuen 121 Ribu Orang

Jumlah santri di Bireuen 121 ribu lebih. Mereka belajar di balai pengajian dan dayah. Pemerintah menyusun road map pemberdayaan mereka. Kegiatan penyusunan peta jalan tersebut digelar Dinas Syariat Islam Bireuen, Rabu (14/12/2022). Foto: Humas.
Jumlah santri di Bireuen 121 ribu lebih. Mereka belajar di balai pengajian dan dayah. Pemerintah menyusun road map pemberdayaan mereka. Kegiatan penyusunan peta jalan tersebut digelar Dinas Syariat Islam Bireuen, Rabu (14/12/2022). Foto: Humas.

Komparatif.ID, Bireuen—Jumlah santri di Bireuen yang kini dikenal dengan sebutan Kota Santri 121.112 orang. Terdiri dari 77.768 ribu orang santri balai pengajian, dan 43.376 yang mondok di berbagai dayah di Bireuen.

Data tersebut disampaikan  dalam kegiatan penyusunan road map Kabupaten Bireuen sebagai Kota Santri, yang digelar Dinas Syariat Islam (DSI), Rabu (14/12/2022).

Saat ini, jumlah guru pengajian yang berkonsentrasi di balai pengajian 5.223 orang, yang mengajar di 1.376 balai yang tersebar di 609 gampong di 17 kecamatan.

Baca juga: Sufi Nusantara Pesta Kopi di Tanoh Gayo

Selain itu, jumlah pengajar di dayah 7.075 orang di 160 pesantren yang berada mulai Geurugok hingga Samalanga.

Menurut Dinas Syariat Islam, jumlah tersebut merupakan hasil pendataan yang dilakukan tahun 2021.

Pada kegiatan yang digelar di Aula Setdakab Lama tersebut, Sekda Kabupaten Bireuen Ir. Ibrahim Ahmad yang membacakan pidato tertulis Pj Bupati Dr. Aulia Sofyan menyebutkan penyusunan road map tersebut merupakan lanjutan dari pelaksanan Keputusan Bupati Bireuen Nomor 553 Tahun 2020 tentang Penetapan Kabupaten Bireuen Sebagai Kota Santri.

Identitas baru tersebut dideklarasikan oleh Plt. Guburnur Aceh Nova Iriansyah pada saat Peringatan Hari Santri ke-VI di Halaman Kantor Pemerintahan Kabupaten Bireuen pada tanggal 22 Oktober 2020.

Dalam pidato tersebut Aulia Sofyan juga menyebutkan penyusunan peta jalan konsep kota santri merupakan upaya pemberdayaan secara bersungguh-sungguh untuk pelaksanaan syariat Islam secara kaffah, termasuk sempurna dalam sektor ekonomi, pengembangan sosial budaya, dengan tujuan akhir terbentuknya masyarakat madani.

Kepala Dinas Syariat Islam Anwar, S.Ag, M.A.P dalam laporannya menyampaikan tujuan pelaksanaan lokakarya, sebagai bahan kajian dalam melahirkan format ideal arah pembangunan Kabupaten Bireuen.

Kegiatan selama dua hari tersebut menghadirkan beberapa narasumber yang membahas pengembangan infrastuktur, pembinaan sosial budaya, dan sumber daya manusia, serta pemberdayaan ekonomi dan sumber daya alam. Ketiga topik yang dibahas itu berkaitan dengan dengan syariat Islam.

Para pemateri pada kegiatan tersebut yaitu Sekda Bireuen Ir. Ibrahim Ahmad, mantan Kadisdik Aceh Dr.Muhammad Ilyas, dosen senior Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh Dr. Dammahur Abbas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here