Komparatif.ID, Jakarta—Letjen Mohamad Hasan ditetapkan sebagai Pangkostrad –Panglima Komando Strategis Angkatan Darat—ke-45 pada Rabu, 24 Juli 2024. Pengangkatan Letjen Mohamad Hasan sebagai Pangkostrad, tertuang dalam SK Panglima TNI Nomor Kep/851/VII/2024 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Pangkostrad yang baru tersebut merupakan mantan Pangdam Jayakarta. Dia menjabat sebagai Pangdam Jayakarta mulai 8 Maret 2023–24 Juli 2024. Posisinya saat ini digantikan oleh Mayjen Rafael Granada Baay.
Sebelumnya ditetapkan sebagai Pangdam Jayakarta menggantikan Mayjen Untung Budiharto, Mohamad Hasan merupakan Panglima Kodam Iskandar Muda, mulai 9 Desember 2021–8 Maret 2023.
Baca: Mohamad Hasan, dari Iskandar Muda ke Pangdam Jaya
Siapa Pangkostrad Letjen Mohamad Hasan?
Pangkostrad Letjen Mohamad Hasan,S.H, lahir di Bandung pada 13 Maret 1971. Ia merupakan putra Indonesia berdarah Minangkabau.
Asal usul keluarganya dari Jorong Gantiang Koto Tuo, Nagari Canduang Koto Laweh, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Ia lahir dari pasangan suami-istri Nzir Zubir dan Asni. Ayahnya merupakan anggota Tentara Nasional Indonesia.
Sebagai anak kolong, Hasan harus berpindah-pindah sekolah, seiring perpindahan tugas ayahnya. Dia kembali ke kampung halaman orangtuanya di Canduang saat kelas 2 SMP. Ia bersekolah di SMP Negeri Simpang Candung dan kemudian di SMA Negeri 1 IV Angkat Candung (kini bernama SMA Negeri 1 Ampek Angkek).
Di SMA, Hasan diberi nama panggilan oleh teman-temannya dengan sebutan Si Doel. Nama Si Doel ditabalkan kepadanya karena Hasan sangat piawai dalam menulis. Tulisan-tulisan Hasan seringkali dipajang di majalah dinding sekolah.
Jiwa militer yang telah tumbuh di dalam sanubarinya sejak remaja, membawa dia ke Akademi Militer. Dia dinyatakan sebagai siswa Akmil pada tahun 1990 dan lulus Akmil pada tahun 1993.
Setelah lulus menjadi prajurit TNI Angkatan Darat, pada tahun 1994 ia lulus Sekolah Dasar Kecabangan Infantri (Sesarcabif).
Karena keahliannya, Mohamad Hasan lulus sebagai pasukan elit TNI Angkatan Darat yaitu Kopassus –Komando Pasukan Khusus—yang cikal bakalnya berasal dari Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).
Di Kopassus, karir dan pendidikan Mohamad Hasan terus bergerak maju. Dia lulus Pendidikan Para, Pendidikan Komando, Free Fall, Selapa I, Seskoad, dll.
Di tingkat operasi kemiliteran, profil Pangkostrad Mohammad Hasan juga menarik disimak. Dia ikut terlibat dalam tiga operasi militer yaitu Operasi Militer Timor-Timur pada 1995. Kemudian Operasi Militer di Irian Jaya pada 1999, dan Operasi Militer Nemangkawi pada 2019.
Dia mengawali jabatan sebagai pimpinan sebagai Komanda Unit Grup 1/Para Komando Kopassus. Selanjutnya ditunjuk sebagai Komandan Peleton Grup 1/Para Komando Kopassus, Komandan Kompi 113/Kalajengking Grup 1/Para Komando Kopassus, Kasi Intel Grup 1/Para Komando Kopassus.
Dipindahkan ke Serambi Mekkah, Pangkostrad Mohamad Hasan pernah menjadi Danyonif 114/Satria Musara (2009—2011), Dandim 0104/Aceh Timur (2011—2013).
Selanjutnya dia kembali di tarik ke Pusat. Ditempatkan sebagai Waaspers Danjen Kopassus(2013), Wadan Grup 2/Sandi Yudha Kopassus (2013—2014), Asrena Danpaspampres (2014—2016), Dan Grup A Paspampres (2016—2018).
Mohamad Hasan kemudian ditempatkan sebagai Danrem 061/Surya Kencana(2018—2019), Wadanjen Kopassus(2019—2020), Danjen Kopassus(2020—2021).
Dari Danjen Kopassus, Mohamad Hasan ditempatkan kembali ke Aceh sebagai Pangdam Iskandar Muda (2021—2023). Berkat kecemerlangannya, dia kemudian ditetapkan sebagai Pangdam Jayakarta merangkap Dankogartap I/Jakarta (2023—2024). Terakhir, dia naik pangkat dari mayor jenderal menjadi letnan jenderal. Sebagai jenderal bintang tiga, Mohamad Hasan ditetapkan sebagai Pangkostrad sejak 24 Juli 2024.
Pangkostrad Mohamad Hasan, sebelumnya juga pernah ditugaskan ke luar negeri. Sejak 1996 dia tempatkan di Tiongkok. Penempatan berulang dilakukan pada 2002, 2005, 2016 & 2017.
Demikian juga di Malaysia (1996, 2016 & 2017). Jepang (2003, 2006 & 2016), Perancis (2003 & 2006), Yunani (2003), Vietnam (2003 & 2006), Belgia (2005, 2006 & 2016), Turki (2016 & 2017),USA, Jerman, Inggris, Belanda, Rusia, Iran, India, Laos, Korea Selatan, Filipina (2016), dan Australia (2017).
Pangkostrad Mohamad Hasan menikah dengan Rahmalia,S.Kom. Hasil pernikahan mereka lahirlah anak-anak yaitu Muhammad Rayhan, dan Rania Zahra Fridanisa.
Pangkostrad Mohamad Hasan juga berhasil mendapatkan beberapa brevet sepanjang karirnya yaitu Brevet Kualifikasi Komando Kopassus (Brevet Free Fall), Brevet Pemburu, dan Brevet Kualifikasi Penanggulangan Teror (Gultor). Pangkostrad Mohamad Hasan juga mendapatkan Pin Setia Waspada Paspampres.
Pangkostrad Mohamad Hasan sepanjang karirnya juga berhasil mendapatkan sejumlah tanda jasa antara lain, Special Operator Insignia (US Marine Corps), Basic Parachutist Badge (US Army), Air Assault Badge (US Army), Basic Parachutist Badge (Royal Thai Army), Master Parachutist Badge (Singapore Army), Special Forces Distinctive Unit Insignia (US Army).
Pangkostrad Mohamad Hasan juga mendapatkan penghargaan antara lain Bintang Yudha Dharma Pratama,Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, dan Bintang Yudha Dharma Nararya.