Israel Kembali Serang Lebanon, 2 Warga Tewas

Israel Lebanon
Militer Israel kembali menyerang Lebanon selatan, Sabtu (22/3/2025) yang menewaskan dua warga sipil, dan delapan orang terluka. Tangkapan layar Arab News.

Komparatif.ID, Beirut—Militer Israel kembali menyerang Lebanon selatan, Sabtu (22/3/2025) yang menewaskan dua warga sipil, dan delapan orang terluka. Salah satu korban jiwa masih anak-anak. korban terluka juga terdapat beberapa anak-anak.

Presiden Lebanon Joseph Aoun mengutuk serangan tersebut. Ia mengatakan Israel telah menarik Lebanon kembali ke dalam siklus kekerasan. Serangan terhadap sebuah rumah di Tulin menggunakan artileri udara dan serangan udara, merupakan agresi yang terus-menerus terhadap Lebanon dan pukulan yang signifikan terhadap rencana penyelamatan yang telah mengumpulkan konsensus di antara rakyat Lebanon.

Baca: Tamanaah Bhatia Digelar Shakira India

Presiden Joseph Aoun mengatakan serangan tersebut merupakan insiden pertama yang terjadi dari wilayah tersebut sejak gencatan senjata mulai berlaku pada 27 November 2024. Selama ini Israel dikenal badung dan sering melanggar komitmen.

Ia mendesak otoritas terkait di selatan, khususnya komite yang mengawasi pelaksanaan perjanjian gencatan senjata dan Angkatan Darat, untuk mengambil tindakan yang diperlukan guna mencegah dampak apa pun.

Aoun juga meminta kepala Angkatan Darat untuk melaksanakan tindakan lapangan yang penting guna memastikan keselamatan warga, dan melakukan penyelidikan mendesak guna mengklarifikasi keadaan insiden tersebut.

Sementara itu, pihak Israel mengatakan serangan terhadap wilayah di selatan negara Lebnen, karena adanya serangan terhadap permukiman Metula di Israel. Sistem Iron Dome berhasil mencegah tiga rudal.

Media Israel melaporkan bahwa roket ditembakkan dari Qalaat Al-Shaqif, antara Yahmar Al-Shaqif dan Arnoun, di Lebanon selatan.

Sebagai tanggapan, artileri Israel menargetkan desa-desa perbatasan Lebanon, termasuk Kafr Kila dan Khiam.

Yahmar Al-Shaqif di Nabatieh mengalami penembakan sporadis, yang meluas ke pinggiran Arnoun dan Kafr Tibnit.

Sekitar 10 peluru dilaporkan telah mendarat di daerah-daerah ini, dengan serangan artileri juga mencapai Mays Al-Jabal dan Blida.

Kemudian, Kementerian Pertahanan Israel mengatakan bahwa tentara Israel akan melancarkan serangan ke puluhan lokasi di Lebnen sebagai tanggapan atas serangan di Metula.

Sumber militer Israel mengatakan bahwa tentara menanggapi ancaman apa pun, terlepas dari siapa yang melepaskan tembakan.Dua sumber keamanan mengatakan kepada Radio Angkatan Darat Israel bahwa angkatan darat belum menyelesaikan responsnya dan serangan lebih lanjut diperkirakan akan terjadi dalam beberapa jam mendatang.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa Israel tidak akan mengizinkan serangan roket dari Lebnen ke komunitas Galilea. Aturan untuk Metula adalah aturan untuk Beirut.

Kepala Angkatan Darat Israel Eyal Zamir, mengatakan angkatan darat akan menanggapi serangan itu dengan keras. Negara Lebanon bertanggung jawab untuk mempertahankan perjanjian gencatan senjata.

Israel menuduh Hizbullah mengatur serangan itu. Media Lebnen menyatakan bahwa faksi-faksi Palestina di Lebnen berada di balik insiden itu. Hizbullah membantah terlibat, dengan mengatakan bahwa Israel menggunakan tuduhan itu untuk membenarkan serangannya yang terus berlanjut ke Lebanon meskipun ada gencatan senjata.

Dalam pernyataan terpisah, Hizbullah menegaskan kembali komitmen penuhnya terhadap perjanjian gencatan senjata. “Kami mendukung Pemerintah Lebanon dalam menangani eskalasi berbahaya Israel di Lebnen.”

Source: Arab News.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here