Inflasi Aceh Januari 2025 Capai 1,61 Persen, Lhokseumawe Tertinggi

Inflasi Aceh Januari 2025 Capai 1,61 Persen, Lhokseumawe Tertinggi
Data inflasi Aceh. Foto: BPS Aceh.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh merilis perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Aceh untuk Januari 2025, yang mencatat inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,61 persen.

Kota Lhokseumawe mengalami inflasi tertinggi sebesar 2,41 persen dengan IHK mencapai 106,69, sementara inflasi terendah terjadi di Banda Aceh sebesar 1,12 persen dengan IHK 105,91.

“Inflasi tertinggi terjadi di kota lhokseumawe sebesar 2,41 persen dengan IHK sebesar 106,69 dan terendah terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 1,12 persen,” terang Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution di Banda Aceh, Senin (3/2/1/2025).

Secara keseluruhan, IHK Aceh pada Januari 2025 mencapai 107,07, meningkat dari 105,37 pada Januari 2024.

Inflasi tahunan ini disebabkan oleh kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami kenaikan tertinggi sebesar 5,67 persen, diikuti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,22 persen.

Kenaikan harga juga terjadi pada kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,77 persen, perlengkapan rumah tangga sebesar 1,04 persen, kesehatan 1,25 persen, transportasi 0,16 persen, rekreasi dan budaya 1,38 persen, pendidikan 1,29 persen, serta penyediaan makanan dan minuman sebesar 2,00 persen.

Baca juga: BPS Aceh: Aceh Ekspor Batubara ke India dan Beli Gas dari Qatar

Di sisi lain, beberapa kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks yang berkontribusi terhadap deflasi, terutama kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang turun 7,55 persen serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang turun 0,87 persen.

Secara bulanan, Aceh mengalami deflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,13 persen pada Januari 2025. Deflasi year to date (y-to-d) juga tercatat sebesar 0,13 persen.

Beberapa komoditas yang memberikan andil besar terhadap inflasi y-on-y adalah cabai merah, emas perhiasan, tarif air minum PAM, minyak goreng, rokok jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM), telur ayam ras, daging ayam ras, ikan dencis, bawang merah, dan udang basah.

Sementara itu, komoditas yang berkontribusi terhadap deflasi y-on-y meliputi tarif listrik, tomat, kangkung, bensin, angkutan udara, daun singkong, telepon seluler, ikan cakalang, jeruk nipis, dan semen.

Untuk deflasi bulanan, komoditas yang berperan besar meliputi tarif listrik, tomat, angkutan udara, jeruk nipis, labu siam, bahan bakar rumah tangga, pasta gigi, salak, sawi hijau, mangga, dan kemeja panjang katun pria.

Sebaliknya, inflasi bulanan didorong oleh kenaikan harga cabai merah, ikan tongkol, ikan dencis, bawang merah, cabai rawit, udang basah, ikan kembung, ikan tuna, cabai hijau, serta daging ayam ras.

Secara kontribusi, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar y-on-y dengan andil 2,09 persen, diikuti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,34 persen. Sementara itu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga berkontribusi paling besar terhadap deflasi sebesar 1,20 persen.

Perkembangan ini menunjukkan tekanan inflasi di Aceh masih terkendali meski beberapa komoditas mengalami lonjakan harga.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here