Ilmuwan Temukan Penangkal Flu Burung yang Mematikan

Ilmuwan University of Glasgow berhasil menemukan cara bertahan dari virus H5N1 (flu burung). Foto: Wikipedia.
Ilmuwan University of Glasgow berhasil menemukan cara bertahan dari virus H5N1 (flu burung). Foto: Wikipedia.

Komparatif.ID, Glasgow– Para ilmuwan dari University of Glasgow telah berhasil menemukan penangkal yang mampu memblokir hampir semua serangan flu burung (virus H5N1) terhadap tubuh manusia.

Penemuan ini menjadi langkah penting dalam upaya mengatasi virus H5N1 yang telah menyebabkan empat pandemi sejak tahun 1918 dan menyebabkan jutaan kematian.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa pandemi dan flu musim dingin biasa telah mengembangkan cara untuk mengatasi flu burung. Dalam eksperimen laboratorium, para peneliti menemukan bagian dari kode genetik manusia, yang disebut BTN3A3, menjadi aktif sebagai respons terhadap infeksi flu burung.

BTN3A3 aktif di hidung, tenggorokan, dan paru-paru, dan kemampuannya ini mengurangi kemampuan replikasi virus flu burung, sehingga hampir semua serangan flu burung dapat dihalangi.

Dalam penelitian ini, para ilmuwan juga sedang menyelidiki peristiwa limpahan, yaitu saat manusia tertular infeksi dari hewan. Lompatan lintas spesies ini adalah langkah awal dalam munculnya pandemi baru.

Menurut peneliti, visi mereka adalah dapat memprediksi flu mana yang saat ini ada pada unggas dan menentukan risiko terbesar bagi manusia.

Para ilmuwan menyadari bahwa terus-menerus terjadi penularan flu burung dari unggas ke manusia karena berbagai macam virus flu ada pada unggas liar, dan unggas memiliki risiko tinggi karena dekatnya dengan manusia dan hewan ternak.

Baca juga: Raja Belanda Minta Maaf atas Perbudakan Masa Lalu

Jejak Kelam Flu Burung

Sejarah pandemi flu sebelumnya, termasuk pandemi tahun 1918 yang mengakibatkan 50 juta kematian, menunjukkan bahwa virus flu burung dapat mengalami mutasi dan mengembangkan tingkat resistensi yang lebih tinggi terhadap BTN3A3, memungkinkan mereka menginfeksi manusia.

Dengan temuan ini, para peneliti berharap dapat secara rutin menganalisis atau menguraikan kode genetik flu yang beredar di unggas untuk mengidentifikasi jenis flu yang berbahaya dan mengatasi risiko penularannya ke manusia.

Prof Massimo Palmarini, Direktur Pusat Penelitian Virus di Glasgow, menyatakan bahwa dalam waktu dekat, mereka akan dapat menyusun semua potongan teka-teki dan mengidentifikasi flu mana yang memiliki peluang tinggi untuk berpindah ke manusia.

Meskipun temuan tentang kemampuan virus flu untuk melewati BTN3A3 menjadi perhatian, para ilmuwan menyadari bahwa ini hanyalah salah satu aspek dari ancaman virus terhadap kesehatan manusia.

Beberapa virus flu burung telah menyebar lebih dari sebelumnya, dan kombinasi pengetahuan mekanisme ilmiah dengan pengawasan genetik dapat memberikan wawasan yang berharga untuk menginformasikan perencanaan kesehatan masyarakat dalam menghadapi risiko penyakit di masa depan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here