Ibu Sambung Ikat Tangan dan Kaki Balita & Ditinggal Kerja

balita diikat kaki dan tangan di NTT
Ilustrasi anak disekap.

Komparatif.ID, NTT— Suara tangisan seorang balita pada Jumat (20/1/2023) terdengar begitu pilu bagi masyarakat di salah satu desa Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) setelah mereka mengetahui kejadian kejam yang terjadi pada salah satu anak yang tinggal di desa mereka.

Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan seorang anak yang ditemukan sendirian dalam kamar dengan kaki dan tangannya terikat.

Dalam video yang berdurasi lebih dari dua menit tersebut, seorang bocah laki-laki terlihat dikurung oleh ibu tirinya saat bekerja di luar rumah. Anak tersebut kemudian ditaruh di dalam kamar sendirian. Dan saat dievakuasi oleh warga, ia ditemukan tertidur di bawah lantai dengan kondisi tangan dan kakinya masih terikat.

Menurut Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy, kejadian ini bukan kasus penculikan, melainkan kejadian kekerasan dalam rumah tangga. Anak berinisial YN itu ditinggal pergi oleh ibu tirinya yang berangkat ke kebun.

Kejadian tersebut diketahui oleh tetangga dan segera melapor ke aparat desa, sehingga mereka membongkar pintu untuk menyelamatkan anak tersebut. Kejadian ini terjadi pada Jumat (20/1/2023) pukul 13.14 WITA.

Sebelum berangkat, orang tua angkat tersebut mengikat dan mengunci pintu rumah untuk menjaga anak itu dari bermain dengan kotoran.

“Berdasarkan informasi yang diterima, anak berusia tahun tersebut sering buang air dan bermain dengan kotorannya sendiri, sehingga ibu tirinya mengikat,” ujar Ariasandy.

Baca juga: 206 Balita di Indonesia Alami Cedera Ginjal Akut

Balita YN Kini Dirawat di Rumah Sekda

Kepala Desa setempat, Maher SGB Tanu mengatakan kekerasan yang dialami YN pertama kali terkuak lewat Yermi Nenometa dari Yayasan CIS yang mendengar tangisan seorang balita. Saat itu ia sedang melakukan sosialisasi anti-kekerasan terhadap perempuan dan anak di desa tersebut.

Tangisan balita itu membuat Yermi Nenometa penasaran sehingga memutuskan mengecek ke rumah asal saura. Namun usaha gagal karena pintunya tergembok gembok. Yermi lalu langsung melaporkan ke perangkat Desa Tunua, untuk bersama-sama melihat kondisi balita dalam rumah.

Bocah malang tersebut saat ini berada di rumah Sekda Kabupaten TTS untuk mendapatkan perawatan dan perlindungan. Pihak keamanan setempat juga sedang melakukan penyelidikan dan penyidikan atas kasus KDRT ini.

disadur dari kupangberita.com.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here