Ibu Imam Masykur: Lihat Muka Saya, Ini Muka Imam Masykur!

Ibu Imam Masykur Temui Pembunuh Anaknya

Ibu Imam Masykur, Fauziah
Fauziah dan tiga prajurit TNI yang menculik, menganiaya, dan membunuh Imam Masykur. Desain grafis: Fuad Saputra.

Komparatif.ID, Jakarta—Fauziah, ibu Imam Masykur, menemui tiga anggota TNI yang telah membunuh anaknya. Pertemuan yang berlangsung pada Selasa (5/9/2023) pukul 13.30 WIB, difasilitasi oleh Danpomdam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar.

Pertemuan antara ibu Imam Masykur dengan tiga pelaku pembunuh anaknya yaitu anggota Paspampres Praka R Manik, Praka J anggota Kodam Iskandar Muda, dan Praka HS, anggota Direktorat Topografi Angkatan Darat, berlangsung tidak lama. Fauziah tidak melankolis saat bertemu para pelaku, yang meski berasal dari Aceh, tapi menurut informasi mereka tidak berdarah Aceh.

Fauziah sangat tegar saat bertemu dengan ketiga penculik, penyiksa, dan pembunuh putranya. Ia tidak lagi mengeluarkan air mata. Ia berkisah bila air matanya telah habis untuk meluapkan duka. Kini ia tegar sekeras karang. Ia harus kuat untuk menuntut bela atas kekejaman para perampok yang telah membuat putranya meninggal dunia.

Baca: Imam Masykur: Dek Kirem Peng 50 Juta Peugah Bak Mak, Abang Ka Jipoh Nyoe

Ketiga pelaku dipertemukan melalui ruang transparan. Mereka bisa saling menatap, karena hanya dipisahkan oleh dinding kaca transparan. Saluran komunikasi melalui telepon internal yang dipergunakan untuk komunikasi antara tahanan dan pembezuknya.

Pertemuan antara Praka RM, Praka J, dan Praka HS, dengan ibu Imam Masykur bukanlah yang ketiga pria tersangka pembunuh itu kehendaki. Pertemuan itu merupakan inisiatif Fauziah, supaya ia bisa melihat langsung para prajurit TNI yang disumpah atas nama negara, tapi tega menjadi pengkhianat bangsa.

Fauziah ingin melihat langsung para prajurit TNI yang mencari uang lebih dengan cara-cara merampok dan kemudian membawa pulang uang itu untuk membuat keluarganya senang. Mencari uang dengan merampok, dan kemudian membawa pulang uang itu ke rumah, demi memenuhi hasrat duniawi keluarganya.

Baca: Diculik & Disiksa Oknum Paspampres, Warga Bireuen di Jakarta Tewas

Pada kesempatan pertama, Fauziah diberikan waktu berbicara dengan Praka RM. Pria asal Singkil yang menikahi seorang perempuan asal Paloh Lada, Lhokseumawe, dan mengikrarkan cinta mereka di Masjid Raya Baiturahman.

Tidak terlihat lagi aura garang dari oknum Paspampres yang saat menculik dan menyiksa Imam Masykur, ikut melibatkan abang iparnya yang bernama Zulhadi Satria Saputra, yang sehari-hari bekerja sebagai satpam di Kawasan Industri Jakarta. Kejahatan yang melibatkan abang ipar tersebut, disebut-sebut oleh beberapa pihak, sebagai persekutuan yang telah lama. Karena tidak mungkin seseorang dapat bertindak sangat biadap di depan keluarganya sendiri, bila mereka bukan bagian sekutu yang telah terbiasa melakukan kejahatan yang sama.

Saat berbicara dengan Praka R Manik, Fauziah langsung mengatakan “Di mana perasaan kalian? Mengapa tega membunuh anak saya? Apakah tidak kalian bayangkan bahwa kalian juga punya anak? Bagaimana kalau hal yang sama juga terjadi pada kalian? Bagaimana perasaan ibu kalian?”

Fauziah sejenak tertegun. Kemudian dengan gempita kemarahan yang masih berkobar dia kembali berujar, “Kalian ancam saya malam itu. Bila tidak mengirimkan uang Rp50 juta, Imam Masykur akan kalian bunuh. Itu benar-benar kalian lakukan. Kalian bunuh anak saya.”

ia melanjutkan, “Padahal saya sudah bilang, meskipun saya tidak punya uang, saya akan tetap berusaha mencari uang, tapi kalian benar-benar membunuh Imam Masykur. Kalian benar-benar membunuh anak saya.

Meskipun saya tidak punya uang, tapi saya pasti berusaha mencarinya, dan itu sedang saya lakukan. Tidak ada ibu yang ingin buah hatinya mati. Meskipun tidak punya uang tapi kami berusaha. Kalian sungguh  sangat kejam!”

Praka R Manik mendengar luapan amarah itu dengan kepala menunduk. Air mata matanya keluar. Ia menangis. Tapi menurut beberapa orang yang hadir di ruang itu, tangisan Praka R Manik hanya air mata buaya yang tertangkap telah memangsa manusia.

Ini Muka Imam Masykur!

“Hei! Lihat muka saya! Seperti kalian melihat muka Imam Masykur! Jangan menunduk!” sergah Fauziah. Wajah perempuan itu datar. Dia seakan ingin melumat pria berambut cepak di hadapannya. Ia tidak menangis. Tidak setetes air matapun keluar dari matanya yang telah dihantam mahaduka atas kepergian putranya secara tragis.

Praka R Manik tetap menunduk. Pembunuh terlatih itu hanya menyampaikan bahwa ia tidak sengaja telah membunuh Imam Masykur. Selebihnya ia tetap menunduk. Demikian juga dengan dua terduga begal lainnya yaitu Praka J dan Praka HS. Mereka seperti pesakitan di depan malaikat maut. Hilang garangnya. Hilang seramnya.

Baca: Hotman Paris Desak Pembunuh Imam Masykur Dihukum Mati

Ibu Imam Masykur, Fauziah, keluar dari ruang pertemuan itu dengan mata yang sedikit telah bersinar. Dia telah meluapkan amarahnya kepada para pelaku. Ia telah bertemu dengan para begal berseragam prajurit negara.

Fauziah berharap kepada Panglima TNI supaya pelaku dihukum seberat-beratnya. Danpomdam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar, dalam pertemuan dengan Fauziah mengatakan pihak TNI sangat memberi perhatian khusus terhadap kasus tersebut. Ia berkomitmen para pelaku akan dihukum maksimal seperti yang tertera dalam Pasal 340 KUHPidana.

Salah seorang kuasa hukum keluarga Imam Masykur, Putra Safriza,S.H.,C.Me, dalam keterangannya kepada Komparatif.id menjelaskan, sampai saat ini pihak Pomdam Jaya sangat terbuka dalam persoalan kasus tersebut. Bahkan berkomitmen persidangan militer terhadap ketiga pelaku akan dilakukan secara transparan dan dapat diliput oleh media massa.

Putra Safriza juga mengatakan, bila kelak pengadilan militer tidak dapat memberikan hukuman maksimal kepada para pelaku, pihaknya akan membawa kasus tersebut ke peradilan sipil.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here