Hubungan Hospital Lam Wah Ee dan Atjeh Traders Association

Hospital lam wah ee
Hospital Lam Wah Ee di Pulau Pinang. Foto: LWE.

Komparatif.ID, George Town–Ada yang mengisahkan bahwa Hospital Lam Wah Ee Hospital didirikan oleh pengusaha Aceh di Pulau Pinang. Meskipun berupa anekdot, tapi tidak seluruhnya salah.

Tersiar sebuah kisah yang menarik disampaikan di warung-warung kopi, bahwa asal muasal nama Hospital Lam Wah Ee  berasal dari bahasa Aceh. Secara bahasa, lam wah ie di dalam bahasa Aceh berarti di dalam belahan air.

Baca: Berziarah ke Makam Ayyub Al Anshari di Istanbul

Menurut cerita, dulu para peniaga Aceh yang berdagang hingga ke Malaya mengarungi lautan dengan kapal-kapal tradisional. Mereka menantang ombak, gelombang tinggi, yang terkadang disertai badai di tengah Selat Malaka. Perjalan di dalam gulungan ombak besar itu disebutlah dengan bahasa sederhana lam wah ie.

Setibanya di Pulau Pinang, para pengusaha Aceh mendirikan rumah sakit yang diberi aksen Tiongkok supaya diminati oleh semua kalangan. Tiongkok terkenal dengan teknik pengobatan akupuntur, shinse, dan ragam teknik pengobatan lainnya.

Lam wah ie kemudian disepakati ditulis mirip bahasa Tiongkok Lam Wah Ee Hospital.

Meskipun hanya berupa anekdot pengantar obrolan malam di warung-warung kopi, ternyata orang Aceh punya hubungan erat dengan Hospital Lam Wah Ee. Organisasi pengusaha Aceh di Malaya yaitu Atjeh Traders Association merupakan penyumbang donasi terbesar saat pendirian Hospital Lam Wah Ee.

Jumlah donasi yang disumbangkan saudagar Aceh mencapai RM510.000. Atau setara lebih kurang 8,2 kilogram emas di masa itu. Merupakan sumbangan terbesar saat itu.

Sumbangan saudagar Aceh dan penyumbang lainnya dipajang dalam sebuah bingkai besar donatur board di dalam koridor pintu masuk rumah sakit tersebut.

Kabar tentang sumbangan Atjeh Traders Association dikabarkan kembali oleh Anugrah Pryapratama di akun Instagram-nya @anugrahpryapratama, yang disitat Komparatif.ID, Rabu, 1 Januari 2024.

Dia mengatakan itulah mengapa ada hubungan emosional khusus antara Hospital Lam Wah Ee dengan masyarakat Aceh. Karena setiap kali sakit, kalangan yang memiliki kemampuan ekonomi bagus, selalu saja memilih berobat ke Penang.

Bukan hanya donasi besar untuk rumah sakit tersebut, di Pinang juga ada Lebuh Acheh (Jalan Besar Aceh), sekaligus turut dibangun Masjid Melayu (Jamek) Lebuh Acheh Pulau Pinang Wakaf Tunku Syed Hussein Idid.

Sejarah Hospital Lam Wah Ee

Hospital Lam Wah Ee didirikan pertama kali dalam bentuk pusat kesehatan komunitas pada tahun 1876 oleh para pemimpin masyarakat Tionghoa yang bermukim di Pulau Pinang. Sebuah bangunan lengkap selesai dibangun pada tahun 1883 di Lebuh Muntri.

Asal muasal nama Lam Wah Ee berasal dari bahasa Tiongkok. Lam wah berarti selatan, dan ee berarti pengobatan.

Seiring waktu pusat pengobatan tersebut semakin dikenal publik dan populer. Sehingga layanan kesehatan di bangunan sederhana tersebut menjadi tempat warga Pulau Pinang berobat.

Bangunan tersebut hancur akibat perang. Serangan udara membuat pusat kesehatan tersebut hancur lebur. Para pendiri kemudian melakukan kampanye penggalangan dana untuk membangun kembali Lam Wah Ee. Setelah subangan terkumpul, dilakukanlah pembangunan kembali, dan selesai pada tahun 1955.

Bukan lagi satu lantai, tapi bangunan baru tersebut dibangun dua lantai, yang membuatnya semakin terkenal.

Rumah sakit tersebut sangat terkenal di kalangan amsyarakat Aceh. Mereka yang tidak percaya pada layanan kesehatan di Aceh, atau telah kecewa dengan layanan rumah sakit di Aceh, bilamana mereka memiliki uang, memilih berobat ke Peneng.

Setiap tahun beramai-ramai orang Aceh berobat ke Peneng. Tak lain dan tak bukan, rumah sakit yang dituju adalah Hospital Lam Wah Ee. Di hospital tersebut orang Aceh diperlakukan sangat istimewa.

“Layanan rumah sakit di sana sangat bagus. Petugasnya ramah dan profesional. Pasien sangat nyaman,” kata Ida (50) yang pernah membawa adiknya berobat ke Penang beberapa tahun lalu.

Nah, kamu sudah tahukan bahwa Lam Wah Ee bukan berasal dari bahasa Aceh lam wah ie. Tapi murni dari bahasa Tiongkok yang berarti pengobatan di Selatan. Walau lam wah ee dan lam wah ie tidak punya hubungan bahasa, tapi Aceh dan hospital tersebut memiliki hubungan teramat dekat. Ya, karena saudagar Aceh di masa lampau menjadi penyumbang terbesar saat pembangunan kembali rumah sakit yang didirikan oleh orang-orang Tionghoa yang peduli pada isu kesehatan, dan mencoba mandiri dalam bidang kesehatan.

Lam Wah Ee merupakan bukti kongkrit manifestasi cita-cita yang diwujudkan dalam tindakan nyata. Orang-orang datang berbondong membantu, setelah para pendiri menunjukkan bahwa kehadiran rumah sakit itu sangat membantu masyarakat Pulau Pinang dan para perantau. Sekarang, rumah sakit itu menjadi salah satu objek wisata kesehatan paling pupoler di Malaysia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here