Hendra Budian Kecam Nupur Sharma yang Hina Nabi Muhammad

Wakil Ketua DPRA Hendra Budian,S.H. Ia mengecam politisi India Nupur Sharma yang menghina Alquran dan Nabi Muhammad. Foto: ist.
Wakil Ketua DPRA Hendra Budian,S.H. Ia mengecam politisi India Nupur Sharma yang menghina Alquran dan Nabi Muhammad. Foto: ist.

Komparatif.ID, Banda Aceh—Wakil Ketua DPR Aceh Hendra Budian,S.H., Rabu (8/6/2022) mengecam tindakan politisi Partai Bharatiya Janata –partai penguasa di India–Nupur Sharma, yang menghina Nabi Muhammad.

Nupur Sharma yang juga Juru Bicara Bharatiya Janata, dalam sebuah talkshow di televisi telah dengan sangat vulgar menghina Islam. Dia menyamakan Alquran dengan bumi datar, dan Nabi Muhammad yang menikahi Umana Aisyah sebagai bentuk tindakan tercela.

Perbuatan rasis yang dilakukan oleh politisi India itu menuai protes, bahkan di India telah melahirkan kerusuhan. Meskipun sang politisi telah dipecat oleh partainya, tapi gelombang protes terus berdatangan.

Dari Aceh yang dikenal dengan julukan Serambi Mekkah, politisi Partai Golkar Hendra Budian mengutuk pernyataan Nupur Sharma.

Dalam keterangannya, mantan Direktur Eksekutif Aceh Judicial Monitoring Institute (AJMI) itu mengatakan pernyataan Nupur merupakan Tindakan yang dapat merusak kedamaian di dunia.

Ujaran kebencian yang dilakukan oleh Nupur tidak semata mengkritik Islam, tapi menyerang jantung agama Islam yaitu Baginda Rasulullah, Umana Aisyah, dan Alquran. Tindakan penghinaan tersebut tentu akan memicu perlawanan dari umat Islam di seluruh dunia.

“Ketika Nupur menghina Alquran, Nabi Muhammad dan Umana Aisyah, meskipun dia melakukannya di India, berarti dia telah menghina Islam secara keseluruhan. Pernyataannya yang phobia terhadap Islam, telah merusak ruang demokrasi dan ruang kebebasan berpendapat,” kata Hendra Budian.

Sebagai orang Aceh yang notabenenya Islam, Hendra merasa jengah dengan pernyataan-pernyatan politisi seperti Nupur yang menggunakan isu agama untuk meningkatkan elektabilitas politiknya. Tindakan-tindakan yang mencampuradukkan agama dengan politik secara serampangan melahirkan polemik tidak berkesudahan.

“Jangan sampai karena nila setitik rusak susu satu belanga. Gara-gara Nupur Sharma, rusak ukhuwah manusia seluruh dunia,” kata Hendra.

Hendra mengimbau agar Pemerintah India menindak tegas Nupur Sharma. Pemerintah Hindustan harus memberikan hukuman kepada sang politisi, agar menjadi pelajaran bagi orang lain.

Hendra juga mendukung keputusan Gubernur Aceh dengan telah berkordinasi dengan Dinas Teknis dan staf khusus untuk mengakhiri kegiatan Dubes India di Kota Banda Aceh.

“Tindakan Gubernur Aceh sudah sangat tepat. Kita tidak memberikan ruang kepada siapa pun yang menghina identitas kita, konon lagi yang dihina jantung agama kita yaitu Quran dan Baginda Nabi Muhammad,” kata Hendra. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here