Komparatif.ID, Ankara—Hasil penghitungan suara Pilpres Turkiye yang digelar pada Minggu (14/5/2023) telah mencapai 90%. Presiden Recep Tayyip Erdogan kehilangan banyak sekali suara.
Hasil penghitungan ter-update—dengan jumlah suara yang dihitung telah mencapai 90%, Erdogan meraup 49,4 % dukungan rakyat. Killicdaroglu 44,9 persen. Sinan Ogan 5,3%, dan Muharrem Ince yang mengundurkan diri jelang pilpres Turkiye, mendapatkan vote 0,4%.
Bila tidak ada kandidat peserta Pilpres Turkiye yang berhasil meraup dukungan lebih dari setengah dari suara yang masuk, maka pemilu putaran kedua akan digelar pada 28 Mei 2023.
Baca: Erdogan Tuding Barat Kirim Senjata ke Ukraina
Presiden Erdogan mengatakan bahwa dia jauh di depan saingan terdekatnya dalam pemilihan presiden, meskipun dia tidak yakin akan kemenangannya di putaran pertama.
Terkait hasil sementara, Recep Tayyip Erdogan dia unggul 2,6 juta suara dari pesaing terdekatnya, yang juga oposisi sejatinya Kilicdaroglu. Ia masih berharap dapat memenangkan pemilu pada putaran pertama.
Sinan Ogan: Pilpres Turkiye Berkemungkinan Curang
Kandidat Presiden Turkiye Sinan Ogan menduga penghitungan suara di luar negeri tidak dilakukan dengan berintegritas. Beberapa kecurangan telah terjadi. Sejumlah manipulasi telah dilakukan.
“Kami telah mendengar bahwa beberapa manipulasi dilakukan dalam proses penghitungan suara di luar negeri,” cuit Ogan.
Ogan memperingatkan KPU Turkiye untuk segera mengambil tindakan yang diperlukan dan memastikan bahwa proses penghitungan suara dilakukan dengan cepat.
Dia menambahkan pemilu pemilihan presiden berpotensi masuk putaran kedua.
Kubu Erdogan Coba Ganggu Penghitungan Suara
Kemal Kilicdaroglu menyebutkan kubu Recep Tayyip Erdogan mencoba melakukan sejumlah tindakan untuk menghalangi “keinginan Turkiye”. Mereka terus menolak hasil dari kotak suara tertentu untuk memblokir sistem.
“Ada kotak suara yang ditolak enam kali, 11 kali,” katanya sembari menamabahkan “mereka menghalangi keinginan Turki.”
Kilicdaroglu berkata mereka [pendukung Erdogan] tidak dapat mencegah apa yang akan terjadi melalui keberatan. Pihak Kilicdaroglu tidak akan mengizinkan fait accompli.
Dia mendesak Erdogan untuk menghentikan “manajemen persepsi” dan KPU untuk bertindak secara bertanggung jawab.
Sumber: Anadolu, Aljazeera