Hasfiani Ditembak di Dalam Mobil oleh Prajurit Kelasi Dua DI

Hasfiani TNI AL
Hasfiani (35) ditembak mati di dalam kabin mobil Toyota Innova yang hendak dirampas oleh terduga pelaku Prajurit Kelasi Dua berinisial DI. Foto: Ist.

Komparatif.ID, Lhokseumawe—Prajurit Kelasi Dua Dede Irawan menembak kepala Hasfiani alias Imam (35) di dalam mobil Toyota Innova BL BL 1539 HW. Penembakan tersebut dilakukan di kompleks Perumahan PT Aceh Asean Fertilizer (AAF), Krueng Geukuh, Aceh Utara.

Informasi yang dihimpun Komparatif.ID, Prajurit Kelasi Dua berinisial Di menghabisi Hasfiani pada hari Jumat (15/3/2025) sekitar puku; 15.00 WIB, berselang satu jam setelah sang prajurit TNI AL kelahiran Curup tersebut membawa keluar Toyota Innova berkelir hitam dari dealer dengan alasan test drive.

Baca: Seorang Prajurit TNI AL Diduga Membunuh Agen Mobil di Lhokseumawe

Pada hari tersebut, Hasfiani yang beralamat di Gampong Uteuen Geulinggang, Kecamatan Dewantara, menemani anggota TNI AL kelahiran 14 April 2002, yang bertugas  sebagai Alnav Kal Bireuen I-I-70 Lanal Lhokseumawe.

Menurut kabar, Prajurit Kelasi Dua DI memanfaatkan momentum ketika pada Kamis, 13 Maret 2025, melihat postingan di laman Facebook tentang penjualan Toyota Innova warna hitam BL 1539 HW, milik Zulfadhli.

Setelah berkomunikasi via telepon, mereka sepakat bertemu pada Jumat (14/3/2025) Prajurit Kelasi Dua TNI AL tersebut menemui Hasfiani selaku agen dan Zulfadhli sebagai pemilik mobil di kompleks perumahan AAF atau dikenal dengan sebutan Perumahan Asean.

Setelah bertemu dan berkomunikasi, DI dan Hasfiani naik ke dalam mobil. DI yang menyetir dan Hasfiani duduk di samping. Mereka pun melaju ke dengan kecepatan yang dibutuhkan.

Lima belas kemudian, Prajurit TNI AL itu mengatakan jika Kaki kaki mobil yang sebelah kiri kurang enak. Merasa ada yang ganjil, Imam menolak turun dari mobil ketika DI mengajaknya turun memeriksa kaki mobil.

Tiba-tiba, Hasfiani alias Imam ditembak oleh DI mengenai pelipis kanan. Imam meninggal dunia di dalam kabin mobil.

Setelah melihat korban tewas, pelaku menyetir mobil ke Pos Radar Krueng Guekueh. Kemudian Pelaku menghubungi juniornya Kld Bah  W. Begitu melihat ada mayat di dalam mobil, sang junior segera menjauh. Pelaku kemudian menghubungi dua juniornya yang lain. Meminta supaya membantu membersihkan darah di dalam mobil.

Bersama seorang juniornya yang membersihkan darah, DI membawa mayat korban ke Gunung Salak, yang jaraknya 30 kilometer dari lokasi. Di sebuah jurang Gunung Salak, jenazah korban dibuang oleh pelaku dan temannya. Proses pembuangan mayat agen mobil tersebut berlangsung pukul 17.30 WIB.

Dalam perjalanan pulang, DI membuang pistol dan mencopot plat kendaraan. Kemudian keduanya pulang ke tempat masing-masing.

Tak ada kejahatan yang sempurna. Pada hari Minggu,16 Maret 2015 sekira pukul 21.00 WIB, anggota TNI AL yang mengetahui peristiwa itu melaporkan kepada KKM KAL Bireuen tentang kejadian pembunuhan oleh pelaku. Selanjutnya KKM menanyakan siapa saja yang mengetahui tentang kejadian Pembunuhan tersebut, selanjutnya Kepala Departemen Mesin (Kadepsin) mengumpulkan anggota di anjungan.

Pada hari Minggu tanggal 17 Maret 2025 pukul 00.45 WIB, KKM melaporkan kepada Dan Kal tentang peristiwa tersebut dan selanjutnya dilaporkan kepada Dandenpom dan kemudian dilaksanakan pengamanan Pelaku dan nama-nama yang terkait di Kantor Denpomal.

Untuk sementara ini, motif pembunuhan karena sang prajurit ingin menguasai Toyota Innova tersebut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here