Gretchen Crooks Ditembak Putranya Karena Larang Main Game

Gretchen Crooks
Noah Crooks, 13 tahun, menembak ibunya beberapa kali karena kesal dilarang bermain game Call of Duty. Foto: mirror.co.uk.

Komparatif.ID, Iowa—Gretchen Crooks, 37 tahun, tewas setelah ditembak oleh putranya sendiri yang bernama Noah Crooks, 13 tahun. Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu malam, 24 Maret 2012 di Osage, Iowa, Amerika Serikat.  Noah juga sempat mencoba memerkosa mayat Gretchen. Akan tetapi niat tersebut dibatalkan.

Menurut laporan Mirror.co.uk, setelah menembak ibunya beberapa kali, Noah Crooks menelepon 911. Ia memberitahu telah menembak Gretchen Crooks.

Sheriff Osage Curt Younker mengaku bingung atas penembakan itu. Karena selama ini keuarga tersebut tidak pernah memiliki masalah.

Baca: Orang Aceh Tempo Dulu Pantai Pakai Nama Orangtua

Pembunuhan tersebut ternyata dilatarbelakangi oleh tindakan Gretchen Crooks yang mengapus video game Call of Duty yang digemari oleh remaja tersebut. Bocah itu marah. Penghapusan video game tersebut dilakukan karena prestasi Noah di sekolah semakin jeblok.

Ia kemudian mengaku menyesal. Berharap apa yang telah terjadi sebagai mimpi, dan dia bisa terbangun dan segera memeluk ibunya. Tapi penembakan yang menewaskan Gretchen Crooks bukanlah ilusi. Nasi telah menjadi bubur. Menyesal pun tidak lagi berguna.

Pembunuhan itu dilakukan setelah ibunya selesai membuat donat untuk Noah. Saat itu dia memanggil Noah untuk makan malam. Saat itulah dia menembak ibunya yang sedang duduk di ruang tamu sembari membaca artikel.

Dua butir peluru yang nenembus kepala, serta beberapa peluru lainnya menembus badan, telah merenggut nyawa sang bunda di tempat. Ia tak sempat menunjukkan ekspresi apa pun.

Pengadilan Distrik Mitchell County selanjutnya menuduh Noah Crooks, siswa kelas delapan di Sekolah Menengah Osage, melakukan penyerangan dengan upaya melakukan pelecehan seksual terhadap ibunya.

Shelia Aukes, seorang pekerja sosial berlisensi di Des Moines yang bekerja dengan kaum muda dalam berbagai masalah kesehatan mental mengatakan kepada DesMoines Register korban dalam sebagian besar pelanggaran seksual yang dilakukan oleh remaja adalah saudara kandung, remaja lain, atau, yang lebih jarang, orang dewasa lainnya.

Pun demikian, ia mengatakan seorang anak atau remaja yang melakukan pelecehan seksual terhadap orang tuanya benar-benar di luar kebiasaan, sama sekali tidak pernah terjadi.

Noah Crooks diyakini telah menembakkan kaliber 22 ke ibunya pada hari Sabtu di rumah pedesaan mereka.

Remaja tersebut dikatakan tenang dan tanpa emosi ketika menelepon 911 untuk melaporkan penembakan tersebut.

Setelah ditangkap, Noah ditahan di Pusat Penahanan Remaja Iowa Utara di Waterloo. Dia akan diadili saat masih remaja. Undang-undang Iowa mengizinkan anak-anak berusia 14 tahun ke atas untuk menghadapi kejahatan di pengadilan orang dewasa.

Neneknya Noah, Beverly Brahm yang tinggal di Mason City menyebutkan peristiwa itu telah merenggut anaknya dan cucunya.

Dilansir Dailymail.co.uk, Nyonya Gretchen Crooks, yang terdaftar bersama suaminya William Crooks sebagai pemilik properti pedesaan Osage, pernah bekerja sebagai perawat di Mercy Medical Center-North Iowa sambil juga belajar untuk meraih gelar masternya setelah diterima di University of Iowa pada tahun 2009.

Di halaman Facebook-nya pada tahun 2010, Gretchen Crooks memuji putranya. Menurut Nyonya Brahm, pujian itu atas kemampuan Noah  dalam bermain saksofon serta prestasinya diterima di kamp Universitas Iowa untuk belajar bahasa Mandarin.

“Bangga sekali padanya!” tulisnya linimasa Facebook.

Dia juga menerbitkan sebuah aplikasi di halamannya yang berbunyi: ‘Klik “suka” jika Anda mencintai putra Anda!’

Kematian Nyonya Crooks merupakan pembunuhan pertama yang dilaporkan di kota Osage sejak tahun 1898, menurut KAAL-TV.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here