Gandeng GENITA, Aceh Institute Gelar Talkshow Pengendalian Tembakau

Gandeng GENITA, Aceh Institute Gelar Talkshow Pengendalian Tembakau
Technical Coordinator TC Banda Aceh, Nadia Ulfah, pada talk show YouAct -Youth Action for Tobacco Control yang digelar GENITA bersama The Aceh Institute di NutriHub, Banda Aceh, Jumat (15/11/2024). Foto: Komparatif.ID/Rizki Aulia Ramadan.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas dari pengaruh tembakau, The Aceh Institute bersama Generasi Peduli Tembakau (GENITA) meluncurkan gerakan kolaboratif yang melibatkan pemuda Aceh.

Acara dikemas dalam bentuk talkshow dan diskusi publik digelar di di NutriHub, Banda Aceh, Jumat (15/11/2024). GENITA menggandeng duta pemuda serta perwakilan kampus untuk bersama-sama mendorong penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

Technical Coordinator TC Banda Aceh, Nadia Ulfah, menekankan pentingnya ruang diskusi yang inklusif untuk menggerakkan kesadaran kolektif. Menurutnya, KTR bukan hanya tentang aktivitas merokok, tetapi juga mencakup berbagai aspek seperti penjualan, promosi, hingga iklan produk tembakau.

“Kita harus memahami bahwa ancaman bukan hanya dari rokok, tetapi juga dari produk lain seperti vape yang kini semakin digandrungi anak muda. Edukasi dan regulasi yang tegas adalah kunci,” ujar Nadia.

Nadia mengatakan The Aceh Institute berharap kehadiran perwakilan pemuda-pemudi pada talkshow ini bisa menjadi agen perubahan untuk mendukung penerapan KTR di komunitas masing-masing. “Kami berharap pemuda yang hadir hari ini dapat menjadi pionir perubahan di komunitas masing-masing,” lanjutnya.

Sementara itu, Muhammad Hafiz Daniel, perwakilan Dewan Perwakilan Remaja (DPR) Aceh, mengungkapkan bahwa gerakan ini bertujuan membangun kesadaran generasi muda mengenai bahaya tembakau.

Baca juga: Pendopo Gubernur Aceh Kawasan Bebas Asap Rokok

Salah satu langkah strategis yang diusulkan adalah deklarasi kolektif dari pemuda Aceh kepada pemerintah daerah untuk menolak sponsorship dari industri rokok dalam berbagai kegiatan.

“Kami yakin, pemuda Aceh memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan. Dengan diskusi publik ini, kami ingin melahirkan solusi konkret yang dapat diimplementasikan,” ujar Hafiz.

Ia menjelaskan data survei Aceh Institute pada 2021 menunjukkan bahwa sekitar 50 persen masyarakat Aceh adalah perokok, dengan angka yang cukup mengkhawatirkan di kalangan remaja.

Untuk menekan angka ini, GENITA melakukan edukasi langsung di sekolah-sekolah, termasuk SMA Negeri 1 Banda Aceh. Acara ini, menurutnya, juga jadi ajang refleksi dan penguatan komitmen bersama. Salah satu agenda utamanya mendorong gerakan kolektif yang berorientasi pada perubahan jangka panjang.

“Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Kami percaya, generasi muda adalah kunci untuk menciptakan Aceh yang lebih sehat,” tutup Hafiz.

Dengan semangat kolaborasi, GENITA dan Aceh Institute berharap inisiatif ini dapat membawa dampak nyata, tidak hanya di Banda Aceh, tetapi juga di seluruh wilayah Aceh. Pemuda Aceh, kini saatnya bangkit dan bergerak untuk masa depan yang lebih baik!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here