Komparatif.ID, Ankara— Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) Turki mengatakan total jumlah korban jiwa akibat gempa naik menjadi 44.128 jiwa per Sabtu (25/22023).
Sedangkan di Suriah per Jumat (24/2/2023) korban jiwa sudah melewati 2.800 jiwa, sehingga diprediksi jumlah total korban jiwa sudah melewati 50.000 jiwa per Senin (27/2/2023).
Sebelumnya PBB telah memperingatkan bahwa lebih dari 800.000 orang tidak memiliki makanan yang cukup, dan melalui badan bantuannya di lapangan memproyeksi jumlah korban tewas terakhir akibat gempa yang menghantam Turki dan Suriah itu kemungkinan akan terus bertambah
Bank Dunia mengatakan gempa yang melanda Turki pada 6 Februari lalu menyebabkan negara yang dipimpin Erdogan itu mengalami kerugian sekitar 34 miliar Dolar, dan membutuhkan biaya pemulihan dua kali dari angka tersebut.
Baca juga: Turki Selidiki 600 Orang Terkait Bangunan Runtuh Akibat Gempa
Presiden Turki Minta Maaf
Presiden Recep Tayyip Erdoğan meminta maaf di tengah kemarahan yang memuncak akibat penundaan dan keterlambatan penyelamatan pascagempa
Dalam kunjungan ke Adiyaman, Senin (27/2/2023), mengutip BBC Erdoğan mengatakan kombinasi gempa susulan dan cuaca buruk membuat tim penyelamat tidak bisa bekerja.
“Kami tidak dapat bekerja seperti yang kami inginkan. Untuk itu, saya mohon maaf,” ujarnya.
Erdoğan –yang mencalonkan diri kembali sebagai presiden dalam pemilihan yang akan diadakan pada bulan Juni mendatang– telah berkeliling ke beberapa daerah yang paling parah terkena dampaknya.
Erdoğan berjanji untuk membangun lebih dari 500.000 rumah baru bersama dengan infrastruktur, pusat kesehatan, dan taman. Kunjungannya ke Adiyaman terjadi setelah kritik keras terhadapnya dilontarkan oleh masyarakat setempat akibat lambatnya penanganan pascagempa.
“Saya tidak melihat siapa pun sampai pukul 14:00 pada hari kedua gempa,” kata penduduk Adiyaman Mehmet Yildirim kepada AFP awal bulan ini.
“Tidak ada pemerintah, tidak ada negara bagian, tidak ada polisi, tidak ada tentara. Memalukan! Anda meninggalkan kami sendirian.” tutup Mehmet.
Ketidakpuasan telah menyebar ke seluruh negeri, bahkan fans tim raksasa Turki Besiktas menyanyikan chant “pengunduran diri pemerintah” pada pertandingan menghadapi Antalyaspor.
Para penggemar Besiktas melemparkan ribuan boneka ke lapangan, untuk dibagikan kepada anak-anak yang terkena dampak gempa. Sementara itu polisi anti huru hara menahan puluhan pengunjuk rasa pada demonstrasi di Istanbul.
Disadur dari The Guardian, BBC, AFP, EPA