Komparatif.ID, Jakarta–Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan investor dari Uni Emirat Arab (UEA) membatalkan keinginannya berinvestasi di Kepulauan Banyak.
Pria yang kerap disebut Lord Luhut itu, dalam sebuah pertemuan dengar pendapat bersama DPR RI menyebutkan ada beberapa alasan yang membuat investor tidak jadi berinvestasi di Serambi Mekkah.
Sebelum berkunjung ke Aceh, Presiden UEA Muhammed ben Zayed sudah bertanya di mana dia diberikan tempat berinvestasi di Aceh, yang penting bukan di daratan Aceh. Mereka menolak membangun bisnis di daratan Aceh dengan alasan enggan berurusan dengan hal yang berbau kekerasan.
Luhut tidak menjelaskan apa yang dimaksud oleh Mohammed ben Zayed kekerasan, tapi Menko Marvest itu menyebut bila semua orang sudah tahu itu.
Dalam video yang diakses Komparatif.id, Sabtu (11/6/2022) Luhut juga menyebutkan saat ditanya di mana, Luhut menyebut Sabang dan Singkil. Ketika UEA mengirim tim ke Singkil, justru mendapatkan pengalaman tidak menyenangkan, mereka dibawa ke sana dari Banda Aceh dengan mobil. Mereka harus menghabiskan 12 jam menelusuri jalur Barsela.
“Mereka komplain ke saya, 12 jam di dalam mobil, mereka kelelahan,” kata Luhut.
LBP mengatakan bagaimana orang Aceh berdagang, bila tidak mampu memberikan kenyamanan. “Tiga empat bulan lalu mereka beri tahu bahwa UEA batal investasi di sana (Pulau Banyak-red).”
Luhut juga sudah berpesan kepada Gubernur agar memperbaiki citra Aceh. Jangan keras-keras agar orang lain bersedia datang ke Aceh.