Film The Kerala Story, Menampilkan Islam dari Sisi ISIS

The Kerala Story
Poster film The Kerala Story. Disitat dari Gulte.com.

Film The Kerala Story bukan film biasa. Film yang dirilis di India pada 5 Mei 2023 penuh muatan politis. Diduga penuh kepentingan jelang pemilihan umum di Hindustan. Film The Kerala Story menceritakan aktivis ISIS yang masuk ke kampus sebagai mahasiswa dan menargetkan perekrutan terhadap gadis-gadis Hindu.

The Kerala Story sempat diprediksi tidak akan pernah dirilis. Namun akhirnya dirilis ke publik melalui bioskop-bioskop di India, dan baru akan dirilis secara internasional pada Jumat (12/5/2024).

Di India film yang disutradarai oleh Sudipto Sen, meski baru tayang di bioskop di India, telah berhasil meraup 100 crorer, atau bila dirupiahkan yaitu Rp179 miliar. Luar biasa.

Baca: Vedha, Ketika Ayah dan Anak Melawan Gangster Pemerkosa

Film ini dibintangi oleh Adah Sharma sebagai Shalini Unnikrishnan, Yogita Bihani sebagai Nimah, Geetanjali  sebagai Siddhi Idnani, dan Sonia balani  sebagai Asifa. Mereka merupakan teman di Perguruan Tinggi Keperawatan di Kasargod, Kerala.

Meski berteman, ketiganya tidak menyadari bila Asifa merupakan agen ISIS yang bertugas melakukan indoktrinisasi perempuan-perempuan muda non-Muslim, kemudian mengajak mereka masuk Islam, dan kemudian direkrut sebagai “jihadis” di Suriah dan Afghanistan.

Untuk memuluskan misinya, Asifa memerintahkan dua pemuda mendekati Shalini dan Geetanjali, membangun hubungan, saling jatuh cinta, dan kemudian kedua gadis itu terjebak dalam taktik jihad cinta.

Shalini yang menjalin hubungan dengan Rameez hamil di luar nikah. Pria tersebut menyamar sebagai mahasiswa kedokteran. Namun supaya mereka dapat menikah, Rameez mengajak Shalini masuk Islam. Tapi setelah mengajak, justru ia meninggalkan Shalini.

Dalam suasana kalut, Ishaq memasuki hati Shalini. Ia menikahi perempuan tersebut setelah masuk Islam, dan kemudian mengganti namanya menjadi Fathima.

Misi utama mereka yaitu membawa gadis-gadis tersebut ke Suriah untuk dijadikan budak seks. Tiba di negara itu kehidupan mereka sangat buruk. Sangat sulit dilukiskan dengan kata-kata.

Sepanjang film The kerala Story penuh dengan kekerasan. Suasana semakin merasuk ke dalam jiwa karena akting para pemainnya sangat apik. Sinematografinya sangat bagus dan sangat layak mendapatkan pujian. Boleh dikatakan, film ini diproduksi dengan sangat sempurna.

The Kerala Story tentu menimbulkan pro kontra di India. Sebagai negara majemuk dengan mayoritas Hindu, dan saat ini Pemerintah India di bawah Perdana Menteri Narendra Modi yang sangat anti-Islam, tentu film ini menambah sengkarutnya kondisi politik di India.

Publik Hindu yang hadir di bioskop sangat menyenangi film tersebut. Berkali-kali mereka memberikan tepuk tangan atas dialog-dialog di dalam The Kerala Story.

Sejumlah pengamat menyebutkan film tersebut merupakan sebuah upaya yang sangat berani, setelah The Kashmir Files.

Sutradara film tersebut di kredit akhir mencoba menyampaikan informasi bahwa sinema tersebut merupakan kisah nyata. Bahwa 32.000 gadis India dari Kerala telah dicuci otak, dihamili, dikirim ke kamp, diperkosa, dan akhirnya menjadi budak seks di kamp ISIS dan Afghanistan.

Untuk memperkuat pendapatnya, di akhir film juga dimunculkan korban-korban yang karakternya dimainkan di dalam film.testimoni mereka membuat pengalaman menonton jauh lebih menyedihkan.

Film The Kerala Story masuk kategori adult only, karena menampilkan pemerkosaan, pemenggalan, pemotongan tangan, kekerasan terhadap perempuan. Dialog-dialog jenaka juga muncul yang mengkritik penerapan hukum Islam oleh teroris.

Meski telah mencoba menyampaikan bahwa film itu tidak bermaksud menjelekkan Islam, tapi sutradara dan produsenya tidak menampilkan Islam yang sebenarnya seperti apa.

Di IMDb film ini mendapatkan rating 8.0.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here