Fasilitas Pemadam Kebakaran di Aceh Tak Mampu Proteksi Gedung Tinggi dan Besar

Fasilitas Pemadam Kebakaran di Aceh Tak Mampu Proteksi Gedung Tinggi dan Besar
Suzuya Mall Banda Aceh ludes terbakar, Senin (4/4/2022) pukul 11.30 WIB. Api baru berhasil dipadamkan jelang dinihari. Foto dikutip dari Facebook Khairul Fahmi.

Oleh: Mawardi Ishak*

Musibah yang melanda Suzuya Mall Banda Aceh, sangat cepat mendapatkan atensi tim pemadam kebakaran Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Tapi apalah daya, fasilitas damkar kita hanya untuk mengatasi kebakaran di kota kecamatan di Aceh. Hanya mumpuni untuk menaklukkan api yang melalap ruko lantai II.

Kobaran api mulai melalap Suzuya Mall pukul 11.30 WIB. Demikian dilaporkan oleh Komparatif.ID. tim pemadam kebakaran datang cepat. Tapi air yang mereka semprotkan ke gedung tidak mampu mencapai titik utama api.

Saya sempat menanti-nanti kehadiran truk damkar tercanggih se Sumatera yang dimiliki oleh Pemko Banda Aceh. Armada Rp17 miliar itu dibeli oleh Pemerintah Aceh melalui dana otonomi khusus tahun 2014.

Tiap kali mendengar raungan sirine armada pemadam kebakaran, saya berharap mobil yang dirakit oleh Chassi Volvo dari Swedia yang tiba memberikan bantuan. Mobil itu memiliki tangga setinggi 33 meter, dan memiliki kemampuan memadamkan api yang dipadu dengan komputerisasi.

Tapi penantian saya tak berbuah hasil. Truk itu tak pernah datang. Saya mendapatkan kabar bila mobil yang sudah bermasalah secara korupsi sejak dibeli, dalam kondisi rusak. Tak tahu rusaknya seperti apa.

Saya kecewa dengan informasi tersebut. Armada damkar terbaik se Sumatera, rusak? Padahal belum sekalipun dibawa turun bertugas.

Apakah pemadam kebakaran itu rusak karena tak mampu dirawat? Atau rusak karena tidak ada anggaran merawat?

Suzuya Mall Banda Aceh belum termasuk gedung tinggi dan besar bila merujuk ke Medan, Sumatera Utara. Tapi di Aceh, gedung tersebut sudah sangat besar untuk fasilitas pusat perbelanjaan yang masih eksis. Bila ada gedung lain yang serupa fungsinya, kini sudah tutup. Bila ada yang hidup, ya seperti orang sakit.

Di depan belasan ribu pasang mata, Suzuya Mall terbakar. Bukan karena laju api yang sangat cepat, tapi bersebab fasilitas pemadam kebakaran yang tidak mumpuni.

Saya melihat petugas damkar sudah sangat profesional bekerja. Tapi mereka seperti Kopassus yang diterjunkan ke medan laga berat, dengan fasilitas tempur yang digunakan oleh KNIL. Alhamdulillah tak ada petugas yang menjadi korban.

Pengalaman ludesnya Suzuya Mall harus menjadi early warning bagi Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota, khususnya Banda Aceh, bila kita membutuhkan skuadron pemadam kebakaran dengan armada terkini yang dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran di gedung tinggi dan besar.

Di Banda Aceh dan Aceh Besar sudah banyak gedung berlantai lima ke atas. Seperti hotel-hotel yang bertebaran di sepanjang jalan di ibu kota Serambi Mekkah.

Bila hotel-hotel itu terbakar, saya yakin, peristiwa Suzuya Mall akan berulang. Habis terbakar bukan karena lambatnya penanganan, bukan karena petugas yang tidak profesional. Tapi bersebab armada yang tidak lagi relevan dengan kemajuan pembangunan.

Semoga apa yang saya sampaikan berguna untuk perubahan di Serambi Mekkah. Kita butuh armada pemadam kebakaran yang up to date dengan laju pembangunan.

*)Warga yang ikut menonton kebakaran Suzuya Mall.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here