Komparatif.ID, Quito— Gempa bumi kuat mengguncang selatan Ekuador dan utara Peru pada Sabtu (18/3/2023) waktu setempat. Menewaskan setidaknya 15 orang, menyebabkan orang lain terjebak di bawah puing, dan mengirimkan tim penyelamat keluar ke jalan-jalan yang dipenuhi dengan puing dan jaringan listrik yang tumbang.
Survei Geologi Amerika Serikat melaporkan gempa bumi dengan magnitudo sekitar 6,8 di wilayah pantai Guayas negara itu. Pusatnya sekitar 50 mil (80 km) di selatan Guayaquil, yang memiliki wilayah metropolitan dengan penduduk lebih dari 3 juta orang.
Presiden Ekuador Guillermo Lasso mengatakan gempa bumi tersebut “tanpa keraguan … menimbulkan kepanikan di antara penduduk” dan ia meminta orang untuk tetap tenang dalam sebuah cuitan di Twitter.
Dua belas korban meninggal di negara bagian pesisir El Oro, dan dua orang di negara bagian pegunungan Azuay, kata kantor presiden dalam sebuah pernyataan. Otoritas Ekuador melaporkan bahwa setidaknya 126 orang dilaporkan terluka.
Perdana Menteri Peru Alberto Otárola mengatakan seorang gadis berusia empat tahun meninggal karena cedera kepala yang dideritanya saat rumahnya runtuh di wilayah Tumbes, di perbatasan dengan Ekuador.
Baca juga: Gempa Turki-Suriah: Korban Tewas Lewati 50.000 Jiwa
Salah satu korban di Azuay, di komunitas Andes Cuenca, adalah penumpang dalam kendaraan yang hancur oleh puing-puing dari rumah.
Di provinsi pesisir El Oro, orang-orang masih terperangkap di bawah puing. Di komunitas Machala, sebuah rumah dua lantai runtuh sebelum orang-orang bisa dievakuasi, sebuah dermaga roboh dan dinding bangunan retak, beberapa orang terjebak.
Melansir The Guardian, seorang penduduk Machala, Fabricio Cruz mengatakan dia berada di apartemennya di lantai tiga ketika dia merasakan getaran kuat dan melihat televisinya jatuh ke tanah. Dia segera keluar.
“Saya mendengar tetangga saya berteriak dan ada banyak suara,” kata Cruz, seorang fotografer berusia 34 tahun. Dia menambahkan bahwa ketika dia melihat sekeliling, dia melihat atap yang runtuh dari rumah-rumah di sekitarnya.
Ekuador Wilayah Rawan Gempa
Agensi tanggap darurat Ekuador mengatakan para pemadam kebakaran bekerja untuk menyelamatkan orang sementara polisi nasional menilai kerusakan, pekerjaan mereka menjadi lebih sulit oleh jaringan listrik yang terputus dan mengganggu layanan telepon dan listrik.
Pemerintah Ekuador juga melaporkan kerusakan pada pusat kesehatan dan sekolah. Lasso mengatakan akan melakukan perjalanan pada Minggu (19/3/2023) ke El Oro.
Di Guayaquil, sekitar 170 mil di barat daya ibu kota Quito, otoritas setempat melaporkan retakan pada bangunan dan rumah, serta beberapa dinding yang runtuh.
Peru melaporkan bahwa gempa juga dirasakan dari perbatasan utara dengan Ekuador hingga pesisir Pasifik tengah. Belum ada laporan korban jiwa atau luka-luka yang dilaporkan. Di wilayah utara Tumbes, tembok lama markas tentara runtuh..
Ekuador terkenal rentan terhadap gempa bumi. Pada tahun 2016, gempa yang berpusat di wilayah pesisir yang lebih jarang dihuni di bagian utara negara itu menewaskan lebih dari 600 orang.
Gempa bumi terjadi ketika lempeng tektonik bumi bergeser, dan gempa bumi berkekuatan besar dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan dan berpotensi mematikan. Masyarakat di kawasan yang sering terkena dampak gempa, seperti di Ekuador, diharapkan terus memperhatikan peringatan dan panduan dari pihak berwenang, serta mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana alam ini.