Eks Kombatan GAM Minta Oknum TNI AL Pembunuh Hasfiani Dihukum Berat

eks kombatan gam hasfiani tni al
Joel Paloh alias Aneuk Geutue, eks kombatan GAM Wilayah Pase. Foto: Dok. Pribadi.

Komparatif.ID, LhokseumaweEks kombatan GAM Wilayah Pase Joel Paloh alias Aneuk Geutue, mengutuk penembakan yang menewaskan Hasfiani (35) warga Uteuen Geulinggang, Dewantara, Aceh Utara.

Eks kombatan GAM tersebut mengatakan perbuatan Prajurit Kelasi Dua TNI AL berinisial DI, merupakan kriminal yang tidak dapat dimaafkan. Pimpinan TNI AL harus menghukum DI dengan hukuman mati.

Baca: Seorang Prajurit TNI AL Diduga Bunuh Agen Mobil di Lhokseumawe

Kepada Komparatif.ID, Kamis (20/3/2025) Joel Paloh mengatakan, seorang anggota TNI berpangkat rendah menyandang pistol dan kemudian membunuh warga sipil tidak bersalah, tidak dapat dilihat sebagai tindakan spontanitas. Tapi patut disebut telah direncanakan.

“Dia membawa pistol ketika hendak membeli mobil. Dia membeli mobil pada agen yang bukan gangster. Dengan semikian patut disebut si DI telah merencanakannya jauh-jauh hari. Patut disebut dia memang merencanakan akan menghabisi korban,” kata eks kombatan GAM yang dikenal sangat berani ketika masih berada di medan perang dulu.

Peristiwa pembunuhan dan perampokan terhadap Hasfiani alias Imam, semakin memperburuk citra TNI di masyarakat. Trauma lama belum sembuh, bertubi-tubi muncul tindakan bar-bar terhadap orang Aceh. Peristiwa yang menimpa Imam, pembunuhan terhadap pemilik mobil rental di Tangerang, dan pembunuhan terhadap Imam Masykur di Jakarta, semuanya dilakukan oleh oknum prajurit TNI yang bekerja pada sindikat kejahatan.

DI juga dicurigai oleh Joel bekerja pada sindikat begal yang selama ini aktif membawa lari mobil rental dan mobil yang dijual di market place/media sosial.

“Jadi ketika dia menembak bukan spontanitas. Dia tidak dalam pengaruh ingin menguasai mobil Toyota Innova Itu. Saya melihat ini sindikat. Pimpinan TNI AL harus menguaknya. Termasuk penggunaan pistol. Apakah itu pistol kesatuan, atau pistol dari kelompok gangster,” sebut eks kombatan GAM tersebut.

Dia juga mendesak Gubernur Aceh Muzakir Manaf memberikan perhatian khusus kepada peristiwa pembunuhan tersebut. “Sebagai pemimpin rakyat Aceh, Mualem harus memberikan perhatian khusus untuk kasus itu. Jangan diam, beri perhatian,” imbuhnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here