Cryptocurrency tumbuh secara eksponensial. Ini berlaku untuk metrik apa pun yang kita gunakan. Untuk alasan ini, pihak yang mendefinisikan cryptocurrency sebagai sebuah pertandingan sama sekali tidak masuk akal.
Kita telah terinfeksi dengan pendapat bahwa cryptocurrency adalah sebuah pertandingan. Itu mungkin sudah tertanam dalam diri kita sebagai bagian dari masyarakat. Untuk menekankan hal ini, kita perlu menggunakan analogi olahraga. Kita dituntun untuk percaya bahwa itu semua adalah bagian dari sebuah pertarungan.
Faktanya, itu menjadi sangat buruk sehingga kita membawanya ke semua aspek kehidupan kita. Bahkan dalam pernikahan sekalipun, analogi tersebut telah berlaku.Idenya adalah bahwa segala sesuatunya adalah pertandingan. Ini berarti bahwa ada seseorang yang menang, dan yang lain harus kalah.
Sayangnya, ini akhirnya menciptakan mentalitas “jadilah pemenang dan Anda akan untung”, dan satu-satunya cara untuk mendekati sesuatu adalah dari perspektif ini. Semuanya menjadi konflik dalam perjalanan untuk mencapai tujuan ini.
Kenyataannya jauh berbeda. Sangat sedikit dalam hidup ini yang bisa dikategorikan sebagai sebuah pertandingan.
Analogi Olahraga
Olah raga adalah bagian utama dari masyarakat. Kita menggunakannya sebagai inspirasi, motivasi, dan untuk hiburan. Para atlet papan atas umumnya menjadi idola karena mereka sudah populer. Bahkan, kita menganggap mereka sebagai selebriti. Mereka yang berada di peringkat atas dan atlet profesional adalah individu dengan bayaran tertinggi.
Satu hal tentang olahraga adalah bahwa ini adalah murni sebuah pertandingan. Apa pun turnamennya, ada pemenang yang jelas dalam banyak hal. Artinya, agar tim itu menang, tim lain harus kalah. Tak ada dua pemenang dalam sebuah pertandingan. Begitulah aturan baku yang sudah berlaku dalam olahraga.
Oleh karena itu, kita memperoleh pola pikir yang cenderung kita terapkan pada semua aspek kehidupan. Politik kini menjadi olahraga dengan satu-satunya tujuan untuk melenyapkan pihak lain. Negosiasi adalah pertempuran, dengan tidak ada pihak yang ingin mencapai kesepakatan. Saling menguntungkan bukanlah bagian dari peperangan itu sendiri.
Tentu saja, kita membawa metafora selangkah lebih maju ke ranah perang. Olahraga bukan lagi permainan yang dipertandingkan tapi ia adalah sebuah pertarungan. Atlet akan berperang. Mereka membutuhkan pola pikir layaknya seorang pejuang. Ini yang harus kita hargai.
Sekarang kita menerapkannya kepada para pemimpin perusahaan raksasa dunia. Jeff Bezos terkenal karena tekadnya dalam menghancurkan kompetitor. Perusahaan mega-teknologi berusaha untuk mengendalikan semua yang mereka bisa. Siapa pun yang menyaingi mereka harus disingkirkan dengan menghalalkan segala cara.
Sekarang hal tersebut hadir dalam bentuk cryptocurrency. Orang-orang mulai berpikir dengan cara baru. Kaum pemegang Bitcoin (BTC) percaya bahwa dunia saat ini akan didominasi oleh cryptocurrency pertama di dunia ini dalam segala aspek kehidupan. Jika bukan dengan Bitcoin, maka dunia tidak berharga lagi.
Secara alami, akhir-akhir ini, para investor Ethereum juga memiliki pandangan yang sama yang akan menerapkan semua transaksi dengan Ethereum (ETH). Mereka juga berpendapat bahwa BTC cukup ketinggalan zaman dan tidak berguna. Oleh karena itu, Ethereum akan menjadi satu-satunya “komputer virtual” di dunia.
Lawan Dari Realitas
Saat menuliskan ini, komparatif.id merasa hal ini sungguh menggelikan. Ini sungguh absurd! Ketika ide itu dituangkan ke dalam kata-kata, kami yakin bahwa apa yang Anda baca dalam beberapa paragraf di atas menjadi sangat aneh.
Namun, mari kita mengesampingkan tentang cryptocurrency sejenak. Karena Anda tahu bahwa sangat sedikit dalam kehidupan ini yang beroperasi sesuai dengan prinsip di atas. Faktanya, kemajuan masyarakat berasal dari kenyataan bahwa kita tidak melihat banyak hal yang merupakan pertandingan. Tentu ada pecundang dalam setiap aspeknya. Namun, itu bukan hasil dari “kemenangan” yang diraih orang lain.
Poin kuncinya di sini adalah ekspansi. Kita cenderung menumbuhkan semua aspek dalam masyarakat. Sangat sedikit dalam hidup yang terbatas. Untuk alasan ini, lebih dari satu pihak bisa menjadi pemenang. Jika kita menggunakan analogi umum lainnya, kita memang memiliki kemampuan untuk meraih kemenangan.
Banyak orang merasa bahwa pasar adalah arena pertandingan. Jika seorang pedagang yang mampu menjual banyak barang, maja dia sudah menang, pedagang yang lain telah kalah. Ini bukanlah persoalannya. Realitanya adalah pasar sering berkembang seiring masuknya uang baru.
Di sini kita melihat bahwa ada barang yang laris dan perekonomian itu telah tumbuh dengan baik. Juga, ketika seseorang membeli aset, katakanlah saham, dan ketika saham tersebut dijual karena harganya naik, hal itu berarti orang itu telah menghasilkan uang. Tentu saja, orang yang membelinya juga bisa memperoleh keuntungan. Seiring waktu, bahkan pembeli saham terbaru pun bisa mendapatkan keuntungan.
Lihat saja perusahaan raksasa seperti Google yang telah go public lebih dari 20 tahun yang lalu. Pasti, pemegang sahamnya telah meraup banyak keuntungan.
Tentu saja ada peluang para pemegang saham Google untuk kehilangan uang bila nilai sahamnya turun. Dan sebenarnya tidak ada yang kalah dari perspektif bisnis karena Google adalah salah satu pemain awal dalam bisnis mesin pencarian di internet. Beberapa perusahaan lain yang telah Anda kenal mulai seperti Yahoo, Yandex, Altavista, dan lain-lain akhirnya kalah pamor dari Google dan bahkan saham mereka telah turun. Oleh karena itu, pemegang saham Google bertambah lebih banyak saat ini.
Apa yang akhirnya kita lihat adalah ekspansi besar-besaran. Contoh lainnya adalah surat kabar. Tidak diragukan lagi mereka adalah “pecundang” dalam topik yang sedang kita bahas ini. Namun, apakah hilangnya “penyedia informasi” tradisional akhirnya memberikan semua informasi hanya kepada pesaing lain? Ini tidak termasuk dalam pertandingan. Kita sekarang memiliki akses ke informasi jutaan kali lebih banyak daripada yang kita alami tiga dekade yang lalu ketika koran masih berkuasa.
Cryptocurrency Adalah Bagian Dari Kemajuan Dunia
Cryptocurrency tumbuh secara eksponensial. Ini berlaku untuk metrik apa pun yang kita gunakan. Untuk alasan ini, pihak yang mendefinisikan cryptocurrency sebagai sebuah pertandingan sama sekali tidak masuk akal.
Untuk memulai, bayangkan bahwa kita semua adalah penduduk di dunia digital. Di sini kita juga melihat ekspansi yang konsisten. Komponen dasar infrastruktur semakin cepat dan kuat. Pada saat yang sama, sistem komunikasi juga mengalami peningkatan kecepatan dan kapasitas. Oleh karena itu, jumlah transaksi yang terjadi secara global terus meningkat. Ini dibantu oleh fakta bahwa semakin banyak orang yang online setiap hari yang angkanya melampaui 5 miliar.
Jaringan cryptocurrency yang dibangun masih kecil. Sementara banyak yang memiliki masalah skalabilitas, tidak ada kekhawatiran tentang kebutuhan di masa depan. Banyak bandwidth akan diperlukan untuk menangani semua volume. Sederhananya, itu tidak akan berkurang.
Industri mampu berkembang. Mereka tidak stagnan. Bahkan industri yang sudah matang dengan tingkat pertumbuhan yang melambat dapat terus berjalan. Ketika kita melihat keadaan 100 tahun yang lalu dan membandingkannya dengan hari ini, kita dapat melihat bagaimana hal ini beroperasi di tingkat masyarakat. Di seluruh dunia, standar hidup dinaikkan.
Apakah ini berarti setiap proyek cryptocurrency akan menjadi pemenang besar? Benar-benar tidak. Ada banyak alasan untuk proyek gagal dan itu adalah bagian dari kemajuan ke depan. Kegagalan bisa menjadi pengalaman belajar.
Ini juga tidak berarti bahwa perusahaan yang sudah mapan tidak akan gulung tikar. Hal ini terjadi karena berbagai alasan. Biasanya, ini terkait dengan keengganan perusahaan (sebenarnya kepemimpinannya) untuk beradaptasi dengan kondisi yang berubah. Dengan kata lain, akan ada nama rumah tangga yang hilang dalam 10 atau 20 tahun mendatang.
Namun demikian, kita berada di era teknologi eksponensial. Ini berarti berbagai bidang kehidupan akan melihat peningkatan besar-besaran dalam produksi. Banyak dari ini dikaitkan dengan tentakel digitalisasi yang menembus lebih banyak area kehidupan kita. Ini menetapkan hal-hal pada skala pertumbuhan besar-besaran.
Semua pembicaraan tentang metaverse memiliki satu hal yang benar: kita bekerja menuju dunia dengan potensi yang hampir tak terbatas. Satu-satunya kendala adalah bandwidth dan kekuatan pemrosesan. Itu membuka kemungkinan baru.
Lagi pula, berapa batas jumlah pencarian web yang dapat dilakukan? Kemungkinan ada nomornya tapi tidak ada dari kita yang mengetahuinya. Dan apa pun itu, itu bisa disesuaikan dengan penambahan server yang lebih banyak.
Cryptocurrency benar-benar tidak lebih dari data. Kita melihat ini secara umum meningkat pada tingkat astronomi. Saat kita menambahkan lebih banyak algoritma, volume data tumbuh secara eksponensial. Ini adalah sesuatu yang lain yang tidak mungkin berkurang.
Begitu kita melangkah melewati gagasan bahwa cryptocurrency adalah pertandingan yang memiliki pemenang dan ada yang alami kekalahan, maka kita mulai melihat potensi besar di sekitar kita. Kita akan melihat banyak ide yang mengubah hidup muncul. Tidak ada alasan untuk percaya hanya ada satu atau dua orang saja yang akan “menang” ketika membeli cryptocurrency. Masih ada banyak ruang yang bisa dikelola dari ekspansi besar-besaran dari cryptocurrency.
