Presiden Martti Ahtisaari adalah presiden yang ke-10 Finlandia, berlatar diplomat yang banyak bertugas di Afrika dan pernah di PBB untuk urusan Kosovo.
Sewaktu menjadi presiden, karena seringnya berkunjung ke luar negeri, seorang wartawan Finlandia pernah cerita, bahwa ada koran yang membuat berita waktu dia pulang ke Finlandia, “Presiden Ahtisaari berkunjung ke Finlandia”. Memang namanya harum di kalangan internasional karena banyak tugas yang diembannya berhasil dengan sukses.
Martti Ahtisaari berpribadi baik. Mau menjadi mediator antara GAM dan RI dengan segala kerumitan masalah, adalah jasa yang luar biasa kepada Aceh. Tidak tahu banyak tentang Aceh dan Indonesia, tetapi mau memegang bola panas.
Baca: Presiden Martti Ahtisaari Meninggal Dunia
Kesan pertama berjumpa di Helsinki, dia orang yang berwibawa, baik di depan delegasi GAM maupun RI. Tidak banyak basa-basi, saya salaman di gedung Koningstedt Manor, tempat perundingan, kemudian photo berdua. Dia tanya beberapa hal, kapan datang dan sebagainya, kemudian langsung pergi.
Dia orang yang tegas, tidak bisa ditekan oleh kedua belah pihak. Dia punya deadline terukur, sampai kapan perundingan. Jadi fokus, tidak memberikan ruang untuk pembicaraan yang tidak relevan dengan proses yang sedang berlangsung. Delegasi Indonesia yang dikomandoi dua menteri, tidak ada pengaruh apa-apa bagi Ahtisaari. Dia tetap keras kepada dua belah pihak. Tidak pandang bulu.
Baca: Mengenang Martti Ahtisaari
Delegasi GAM dan RI juga merasakan aura itu. Apalagi, perundingan yang di-support oleh EU ini, benar-benar dimonitor secara langsung oleh Javier Solana, Sekjen EU dan mantan Sekjen NATO yang ke-9. Solana adalah sahabat dekat Ahtisaari.
Karena tangan dinginnya, Alhamdulillah GAM dan RI dapat berjabat tangan di Helsinki mengakhiri perang yang panjang.
Martti Ahtisaari Pribadi Humble
Sikap dingin dan terkesan angkuh di pusingan perundingan, namun berbeda saat bertemu di Helsinki di kantor CMI pada tahun 2018 dengan anggota Tim Perunding GAM.
Ia sangat ramah, tidak tegang dan banyak bercanda, dia mengingat semua nama yang datang, bahkan dengan penuh kebapakan dia mendengarkan update dari kami tentang perkembangan perdamaian Aceh. Kami juga duduk makan bersama dan banyak bercerita tentang dirinya yang pensiun.
Dunia terus bergerak, usia bergerak maju. Martti yang pensiun akhirnya sakit. Setelah terpapar Covid-19, Martti juga diserang alzheimer. Ia menepi dari hiruk pikuk dunia.
Senin, 16 Oktober 2023 ia pamit dari dunia fana. Meninggalkan keluarga dan segenap jasanya untuk perdamaian dunia. Saya sangat berduka. Kita sebagai bangsa Aceh, patut berduka atas meninggalnya Martti Ahtisaari.