Komparatif.ID, Jantho— Komisi VIII DPR RI melakukan kunjungan ke Provinsi Aceh pada Sabtu (17/12/2022). Kedaangan tersebut adalah untuk mempererat hubungan dengan pimpinan pesantren/dayah dan tokoh masyarakat di Aceh Besar serta mengumpulkan aspirasi terkait perkembangan pesantren di Aceh.
Selain itu, rombongan yang terdiri dari Wakil Ketua dan anggota Komisi VIII juga menyerahkan bantuan kepada lima pesantren di Aceh Besar masing-masing sebesar Rp 100 juta.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis dan khidmat di Pesantren Zuhratul Aziziyah Aceh Besar oleh Wakil ketua Komisi VIII, Diah Pitaloka, bersama dengan Kakanwil Kemenag Aceh, Dr H Iqbal S.Ag M.Ag.
Wakil ketua Komisi VIII juga menyerahkan bantuan dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang berupa bantuan kemaslahatan ruang lingkup dakwah dan pendidikan pesantren.
Dilanjutkan dengan pemberian bantuan asistensi rehabilitasi sosial (Atensi) dari Kemensos yang juga diserahkan di lokasi tersebut. Diah bersama Iqbal juga menyerahan bantuan dari Baznas dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).
Baca Juga: Kanwil Kemenag Aceh Luncurkan Program Tuntas Baca Quran
Kakanwil Kemenag Aceh Dr. H Iqbal S.Ag M.Ag menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan perhatian Komisi VIII DPR RI terhadap Aceh. Ia berharap ada kebijakan-kebijakan yang dapat membantu Aceh di masa mendatang.
“Kunjungan ini jangan hanya yang pertama, tapi ada lanjutan kembali di tahun-tahun mendatang. Tentu masyarakat Aceh juga akan sangat senang menyambut bapak/ibu sekalian,” ujar Iqbal.
Selain Wakil ketua Komisi VIII dan Kakanwil Kemenag Aceh, turut hadir dalam kunjungan tersebut adalah Kabag TU Drs H Marzuki A MA, Kabid PHU Drs H Arijal MSi, Kabid PD Pontren Dr Muntasyir MA, dan Kabid Urais Drs H Azhari dari Kanwil Kemenag Aceh.
Kunjungan Komisi VIII DPR RI yang membidangi agama, keluarga, pemberdayaan perempuan, pemberdayaan masyarakat desa, dan pemberdayaan masyarakat madani. ke Aceh tersebut tidak hanya bertujuan untuk silaturahmi, tetapi juga untuk membantu perkembangan pesantren di Aceh melalui sinkronisasi pusat dan daerah. Serta menyerap berbagai aspirasi terhadap perkembangan pesantren di Aceh.
